Cerita tentang lukisan Bung Karno yang terpampang di galeri Komplek Makam Presiden RI pertama di Blitar, Jawa Timur, jantungnya seakan bisa berdenyut, sudah lama didengar oleh politikus PDI Perjuangan sekaligus aktivis perempuan, Eva Kusuma Sundari. Eva menuturkan, saking cintanya rakyat kepada Bung Karno, sehingga muncul ekspektasi seperti itu.
Baginya, lukisan Bung Karno adalah hal yang biasa. Yang menjadi luar biasa, gambar Bung Karno yang dilukis begitu indah, sedap dipandang mata. "Seperti lukisan kebanyakan," kata Eva kepada tribun, Sabtu (7/4/2012).
Lukisan Bung Karno, Eva menambahkan lagi, menjadi begitu memiliki makna lebih bagi para pengagumnya. Hal inilah, imbuhnya, yang mungkin membuat orang sudah terpengaruh ekspektasi untuk melihatnya. Eva, tentu saja sudah pernah melihat lukisan Bung Karno itu secara langsung.
Ia bercerita, tahun 2009 lalu, berkesempatan berziarah ke makam Bung Karno di Blitar. Ketika itu, Eva melepas lelah di lantai, di bangunan joglo tempat lukisan itu ditempatkan. Ketika itulah, Eva mendapat kabar tentang lukisan Bung Karno yang bisa berdenyut jantungnya. Rasa penasaran pun kemudian muncul.
Dengan seksama Eva memperhatikan lukisan Bung Karno nan indah itu. Ia tatapi dengan penuh kekaguman bagi seorang putra terbaik yang dimiliki bangsa Indonesia. Perlu waktu lama ia melihat lukisan itu.
"Saya coba melihatnya dan mencari gerakan degup jantung yang dimaksud. Saya tidak temukan, bahkan tidak ada setrumnya sama sekali. Jadi, saya simpulkan itu lukisan biasa," ujarnya.
Eva kemudian menyarankan kepada para peziarah untuk mendoakan almarhum Bung Karno, bukan karena lukisan. "Kecintaan rakyat terhadap Bung Karno yang membuat makamnya tidak pernah sepi. Dan itulah keajaiban yang sesungguhnya. Cinta itu yang harus kita jaga dan sebar, bukan mitos tentang lukisan dirinya," Eva mengingatkan.
Meski, Bung Karno, Eva melanjutkan, seakan tetap tidak akan pernah berhenti untuk menciptakan misteri yang takkan habis untuk digali.
Lukisan Bung Karno, dipasang dekat pintu masuk Galeri . Terlihat mencolok bagi pengunjung yang masuk. Berbingkai kayu kelir emas, lukisan berukuran sekitar 1,5x1,75 meter tersebut ditopang penyangga besi sekitar setengah meter dari dinding, sehingga terlihat gagah.
Tak ada yang aneh saat melihat lukisan ini dari depan. Keganjilan baru terlihat ketika pengunjung melihat lukisan dari samping. Kanvas di dada kiri Bung Karno bergerak maju-mundur, menciptakan ilusi degup jantung. Menariknya, ritme degup jantung ini sekitar 60-70 detak per menit, mirip manusia normal.
Staf Galeri Bung Karno Friska Fauzi mengatakan, foto Bung Karno yang berdegup menjadi daya tarik tersendiri. Pengunjung kerap berkumpul di samping lukisan sambil menatap dalam-dalam ke arah dada Bung Karno.