Jembatan Amarta atau lebih dikenal dengan Jembatan Kleringan di Kota Yogyakarta hingga saat ini belum juga difungsikan untuk pengalihan arus kendaraan sesuai rencana awal.
Pemkot mengklaim hal itu karena jembatan sepanjang 36 meter tersebut masih butuh penyempurnaan fasilitas pendukung di sekitarnya. “Salah satunya adalah pelebaran jalan 1,5 meter dengan menggeser trotoar jalan di sebelah timur jembatan untuk memperlebar space titik pertemuan arus kendaraan di bawah jembatan kereta api,” kata Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta Toto Suroto kemarin. Pekerjaan tambahan lainnya adalah pembuatan pagar pembatas jalan di depan Tugu Adipura untuk mengalihkan kendaraan dari selatan dan barat agar bisa masuk ke Jembatan Amarta.
Seluruh kegiatan tersebut direncanakan akan diselesaikan pada tahun ini dengan anggaran Rp2,8 miliar. Semuanya ditargetkan selesai sebelum Lebaran 2012 yang jatuh pada Agustus mendatang. Adapun fungsi jembatan kleringan untuk pengalihan arus dilakukan pada masa libur lebaran 2012. Jembatan Amarta yang dibangun dengan sharing anggaran Pemprov DIY dan Pemkot Yogyakarta dijadikan solusi untuk mengurangi kepadatan kendaraan di Malioboro. Meski telah selesai dibangun pada 2011, hingga kemarin arus kendaraan di seputaran Tugu Adipura yang merupakan pintu masuk Malioboro belum juga diubah.
Hingga kini jembatan tersebut hanya dipergunakan untuk mengalihkan arus kendaraan dari arah Jalan Mangkubumi ke Kridosono. Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Zuhrif Hudaya mengaku kecewa dengan kelambanan kinerja pemkot. “Kita sudah meminta agar sejak awal tahun lelang dilakukan.Tapi, sampai sekarang lelang juga belum dan baru perencanaan,” ucapnya.