Anggota Komisi I DPR RI Tjahjo Kumolo mengusulkan agar Komisi I dan Komisi III DPR RI mengadakan rapat gabungan dan membentuk tim investigasi terkait maraknya aksi geng motor yang sudah meresahkan masyarakat.

“Saya usulkan demikian dengan terbuka di pers sebagai anggota Komisi I DPR, keputusan ada pada pimpinan Komisi I dan pimpinan DPR. Rapat gabungan antara Komisi I dan Komisi III, karena mitra Polri dan TNI kan berbeda komisi,“ ujar Tjahjo ketika dihubungi Jurnalparlemen.com, Senin, (23/4).

Menurut Tjahjo, rapat gabungan ini sebaiknya dilakukan pada masa reses, karena kalau menunggu setelah masa reses, masalahnya tidak aktual lagi.

“Prinsipnya kasus ini harus segera clear. Kalau tidak, akan memecah institusi Tentara Nasional Indonesia, kalau ada pihak ketiga yang menungganginya. Kewenangan pada Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dan perlu koordinasi sinkronisasi kinerja intelijen kita. Jangan selalu kecolongan,“ ujar Tjahjo

Selama ini, berbagai pihak dari panglima TNI sampai Kapolri sudah menyatakan sikap terkait isu ini. Sedangkan DPR dengan fungsi pengawasannya belum mengeluarkan pernyataan sikap apapun.

Dari informasi yang diterima Tjahjo, pada tanggal 13 April 2012, ada oknum prajurit dan orang yang tidak dikenal sebanyak 200 orang berkumpul di Monas.

Dengan memakai pita kuning dan wajah di coret putih seperti siap perang, mereka menyisir kawasan Warakas Priok, Salemba, dan pramuka.

“Mereka menghajar siapapun anak remaja yang bertemu di jalanan. Malah di Salemba mereka membunuh remaja yang menjual teh botol karena ikut lari ketika mereka datang,“ cerita Tjahjo.