Anggota Kaukus DPR RI - US Congress dari Fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan, Kaukus Parlemen Amerika pada hari kedua kunjungan bertemu Derek Mitchell, utusan khusus dan koordinator kebijakan AS untuk Myanmar sekaligus calon Dubes AS untuk Myanmar. Dalam pertemuan hadir juga Dubes RI untuk AS Dino Pati Jalal,

"Derek mengawali diskusi, dengan berterima kasih atas peran aktif Indonesia dalam memotori advokasi isu-isu HAM dan demokrasi di ASEAN dan Myanmar. Baik oleh eksekutif (Kemenlu), Parlemen (Kaukus Myanmar-AIPMC) maupun kelompok-kelompok sipil di Indonesia," ujar Eva  melalui pesan singkatnya, Kamis (26/4).

Ia mengungkapkan, Ketua Kaukus Amerika, Priyo Budi Santoso di saat yang sama juga mengapresiasi komitmen Hillary Clinton untuk mencabut sebagian sanksi. Pasalnya, hal tersebut akan dapat membantu peningkatan economic and political leverage Myanmar di Asean," ujarnya.

Meski demikian, Eva sebagai Ketua AIPMC mengingatkan AS agar dalam pelaksanaan kebijakan tersebut mempertimbangkan potensi dampak negatif bagi HAM ekonomi dan sosial politik kelompok-kelompok minoritas etnik yang saat ini masih bertikai dengan militer Myanmar.

Menurut Eva, dalam pertemuan itu, Derek Mitchell menjelaskan bahwa strategi utama AS dalam kebijakan sanksi adalah ditujukan justru untuk mendukung kelompok-kelompok reformis di Myanmar, sehingga demokratisasi tetap berlanjut di negara tersebut.

"Amerika akan melanjutkan kombinasi kebijakan antara pressure dan support pada selected parties, sehingga tujuan utama tersebut dapat dicapai dan tidak justru memperkuat keluarga hardliners dalam militer Myanmar," tegasnya.

Indonesia, yang dijadikan rule model oleh Myanmar dalam hal transisi demokrasi diharapkan dapat memfasilitasi proses yang sama di Myanmar.

"Penerimaan kedatangan banyak delegasi dari berbagai kelompok kepentingan (termasuk anggota-anggota parlemen) dari Myanmar ke Indonesia oleh AIPMC harus tetap dilanjutkan dan diperluas dengan kunjungan balik pihak-pihak Indonesia ke Myanmar," pungkasnya.end