Meningkatnya PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Jabar sebesar Rp 53 Triliun, dari Rp. 602,42 triliun (2008) menjadi Rp 656,32 triliun (2009), tidak dapat dijadikan klaim kesuksesan Pemprov Jabar.Demikian tanggapan sejumlah anggota DPRD Jabar kepada "PRLM", di Bandung, merespons hasil LKPJ Gubernur Jabar akhir Tahun Anggaran 2009, Selasa (30/3).
Menurut anggota Komisi B DPRD Jabar dari Fraksi PDIP, Selly Andriani Gantina, hasil LKPJ Gubernur Jabar tidak dapat diklaim sebagai keberhasilan pemerintah. Pasalnya, peningkatan PDRB, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi, penghargaan terhadap pertanian di Jabar, tidak vaild untuk diklaim sebagai bukti keberhasilan pemerintah menjalankan pembangunan pada 2009.
"Indikatornya tidak jelas. Jika mengklaim keberhasilan, indikator keberhasilan itu harus dapat terukur," kata Selly saat dihubungi di ruang kerjanya, di Bandung, Selasa (30/3).
Selly menuturkan, berdasarkan kajian DPRD di hari pertama pascapengumuman LKPJ Gubernur, sejumlah keberhasilan yang diklaim Gubernur, tidak menunjukkan kondisi nyata di lapangan. Dicontohkannya, belum terealisasinya penciptaan satu juta lapangan kerja merupakan bukti bahwa eksekutif belum berhasil dalam menciptakan kesejahteraan untuk rakyatnya.