Dedi Gumelar Prihatin atas Kegagalan Tim Thomas-Uber Indonesia

sumber berita , 24-05-2012

Anggota Komisi X DPR Tb Dedi S Gumelar prihatin atas kekalahan Indonesia dari Jepang dalam perempat final Piala Thomas dan Uber 2012 di China. Hal itu dinilai merupakan sebuah sejarah buruk dan membuktikan bahwa pembinaan bulutangkis di Tanah Air saat ini tidak beres.

"Kekalahan tim bulutangkis Thomas dan Uber Indonesia merupakan bentuk kegagalan pemerintah dalam pembinaan dan mencari bibit atlet yang berprestasi," ujar Dedi di Gedung DPR, Kamis (24/5).

Dedi menegaskan, semestinya pemerintah mengevaluasi secara menyeluruh kegagalan tim bulutangkis Indonesia, mulai dari pemain hingga pelatih serta pihak yang bertanggung jawab dalam pembinaan. "Pasti prihatin, bangsa lain cara berpikirnya lebih maju. Terakhir kita juara Piala Thomas 2002 dan Indonesia meraih Thomas paling banyak sampai 13 kali dan China 9 kali," kata politisi PDIP ini.

Kata Dedi Gumelar, untuk ke depan sebaiknya pengelolaan dan pembinaan digabungkan secara lebih dini dengan mencari atlet berprestasi sejak usia sekolah. "Pemerintah harus campur tangan dalam pembinaan perbaikan mengenai sarana dan jaminan masa depan bagi para atlet sehingga dapat menimbulkan semangat untuk lebih berprestasi," ujarnya.

Pemerintah, lanjutnya, juga harus memberikan prioritas bagi cabang olahraga bulutangkis yang sudah terbukti bisa mendulang sejarah emas dan prestasi.

Seperti diketahui, dalam pertandingan  perempat final di Wuhan Sport Complex Gymnasium, China, Rabu (23/5), Tim Thomas dan Uber Indonesia takluk 2-3 dari Jepang.

Diposting 25-05-2012.

Dia dalam berita ini...

Tb. Dedi S. Gumelar

Anggota DPR-RI 2009-2014 Banten I
Partai: PDIP