Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) meminta kepada Presiden SBY untuk merealisasikan imbauan penghematan energi dalam kehidupan sehari-harinya. Bahkan SBY harus memulai penghematan energi mulai dari Istana Negara.
"Imbauan SBY untuk hemat energi perlu di apresiasi, namun dalam kapasitas beliau sebagai kepala negara dia harus menunjukkan. Keteladanan. Misalnya hemat energi akan dimulai dari beliau dan Istana," ujar Sekretaris FPAN, Teguh Juwarno, Kamis (31/5/2012).
Menurutnya, keteladanan SBY dalam imbauan rencana penghematan energi bisa dimulai dari pergantian kendaraan dinas Presiden SBY dan pakaian yang digunakan dalam kegiatan kenegaraan.
"Seperti mobil yang 3000 cc itu diganti menjadi hybrid, kalau kunjungan tidak usah pakai jas cukup dengan batik, pemakaian AC di Istana dibatasi, protokoler yang melekan dalam pengawalan presiden dipangkas," imbuhnya.
Selain itu, SBY juga harus bisa menerapkan imbauan hemat energi ini kepada seluruh jajaran di kementerian. Sehingga masyarakat bisa melihat imbauan itu tidak hanya secara lisan tetapi benar-benar diterapkan.
"Perjalanan dinas presiden dan kementerian ditekan 50 persen di seluruh instansi pemerintah. Lampu kristal yang pakai bohlam harus dimatika. Saya imbau dunia usaha untuk tutup jam 8 malam, sehingga penghematan listrik bisa terjadi. Karena pengeluaran listrik untuk mal itu sangat besar," tandasnya.