Kegagalan Kota Makassar meraih Piala Adipura berbuntut panjang. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar mendesak Wali Kota Ilham Arief Sirajuddin untuk mengevaluasi kinerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
DPRD menilai, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tersebut tidak mampu menunjukkan kinerja yang baik dalam menangani masalah sampah dan kebersihan. Akibatnya, Kota Makassar kembali gagal meraih Piala Adipura. Anggota Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat, Erna Amin menyatakan, SKPD yang dipimpin Muh Kasim tersebut tidak mampu mewujudkan Kota Makassar yang bersih. Sebaliknya, nyaris di setiap sudut jalan dan kompleks permukiman warga, terlihat sampah yang bertumpuk.
Menurutnya, dari hasil rapat kerja dengan DPRD, Dinas Kebersihan dan Pertamanan tidak mampu memaparkan program untuk mendukung kebersihan di Makassar. Erna khawatir, target untuk menjadi Kota Dunia gagal akibat kesalahan dalam menangani masalah sampah. “Yang menangani persampahan dibutuhkan orang yang berkompoten dan menguasai masalah. Sementara, kepala dinas sekarang cenderung tidak tahu tugasnya dan hasilnya bisa dilihat, sampah terlihat dimana-mana,” tandasnya kepada SINDO, kemarin.
Sekadar diketahui, Kota Makassar kembali gagal meraih Piala Adipura yang pernah diraih 1997 lalu. Kegagalan Kota Daeng ini disebabkan masalah klasik yakni penanganan sampah dan persoalan drainase. Tumpukan sampah yang tidak terangkut di permukiman warga dan menyumbat drainase, mengurangi poin penilaian dalam upaya kota berpenduduk 1,3 juta jiwa ini meraih Adipura.
Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi D Soewarno Sudirman. Menurutnya, kepala dinas hanya mampu mengeluhkan soal minimnya sarana dan prasaran yang tersedia. Padahal seharusnya kadisnya memikirkan bagaimana mengatasi persampahan dengan menggunakan sejumlah prasarana yang ada. Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin sebelumnya tidak membantah jika masalah sampah dan drainase menggagalkan Adipura.
Menurutnya, masalah persampahan dan drainase masih menjadi persoalan klasik yang belum bisa ditangani hingga saat ini karena terbentur keterbatasan anggaran. Disisi lain kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, masih rendah.
”Drainase ini yang selalu bersoal di Makassar karena belum tertutup, sehingga sampah gampang masuk. Ini juga menarik perhatian tim penilai. Kesadaran masyarakat juga masih rendah. Kalau masyarakat sudah sadar, sangat mudah kita raih Adipura,” katanya di Makassar, kemarin.