Anggota Komisi I Al Muzzammil Yusuf mendesak Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri untuk bergerak cepat melakukan evakuasi terhadap WNI yang berada di Suriah, menyusul kondisi keamanan di negara tersebut terus tidak kondusif dan dapat membahayakan keselamatan WNI.
"Menurut saya, Kemenlu mesti bergerak cepat evakuasi WNI kita yang berada di Suriah, terutama mereka TKI yang berada di wilayah /kota yang tengah terjadi peperangan antara kelompok oposisi dan Pemerintahan Suriah. Karena kian hari kondisi di negara tersebut semakin tidak ada jaminan keamanan bagi WNI. Karenanya pemerintah mesti cepat-cepat evakuasi WNI kita di sana sebelum mereka benar-benar terjebak dalam peperangan dan akhirnya sulit dilakukan evakuasi," ujar Al Muzzammil Yusuf di Gedung DPR, Selasa (12/6).
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyebutkan setidaknya ada 12.600 tenaga kerja Indonesia (TKI) di Suriah. Hingga kini pihak Kemenlu RI baru berhasil mengevakuasi sebanyak 273 warga negara Indonesia yang terdiri dari 233 TKI dan 40 mahasiswa.
Lebih lanjut Muzzammil mengatakan, Menlu perlu menyiapkan beberapa skenario untuk antisipasi saat menghadapi kondisi sulit dalam mengevakuasi WNI di Suriah. "Sebab, konflik bersenjata saat ini telah menyebar dan hampir merata. Sehingga hal itu dapat menyulitkan evakuasi WNI dari Suriah," ujarnya.
Politisi PKS ini mengingatkan Pemerintah mempunyai tanggung jawab penuh untuk melindungi WNI di Suriah agar tidak menjadi korban sia-sia dalam konflik politik di negara tersebut. "Sehingga pemerintah mesti memastikan keselamatan bagi WNI di Suriah, satu orang pun wajib diselamatkan," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengatakan, Komisi I telah menyetujui anggaran perlindungan WNI di luar negeri sebesar Rp 29 miliar. Termasuk di dalamnya untuk kepentingan evakuasi WNI dari Suriah. Jumlah ini pun masih dapat ditambah sesuai kebutuhan di lapangan.