Ratusan warga dari Kecamatan Omben, Kecamatan Kedungdung dan Kecamatan Camplong di Kabupaten Sampang, Madura, mengepung Kantor PDAM untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait manajemen air bersih yang buruk. Warga melakukan aksi unjuk rasa dan protes terhadap pelayanan PDAM yang morat-marit. Dalam aksinya mereka menuntut Direktur PDAM untuk segera mundur dari jabatannya.

"Robert monyet! Robet monyet! Robet moyet! Kalau tidak bisa bekerja, Dirut PDAM itu mundur saja dari jabatanya," teriak para demonstran.

Pada aksi unjuk rasa yang dijaga oleh ratusan aparat kepolisian Sampang ini sempat terjadi aksi saling dorong antara para demonstran dan aparat kepolisian. Massa menuntut Dirut PDAM Robert Balbut untuk bisa menemui massa.

Karena aksi semakin memanas, Robert akhirnya mau menemui para pendemo.

"Kami meminta normalisasi distribusi air, meminta inspektorat segera melakukan pengawasan terhadap menejemen PDAM, meminta BPK segera melakukan audit keuangan dan meminta direktur PDAM segera mengundurkan diri," tegas salah satu orator bernama Alan Kaisan.

Di hadapan massa yang berdemo Robert Balbut lantas berjanji akan menindaklanjuti tuntutan massa.

"Saya selaku Dirut PDAM berjanji akan merespon dan memperbaiki pelayan kami," terang Robert.

Tak puas dengan jawaban Robert Balbut, massa bergerak menuju ke Gedung DPRD Sampang. Lagi-lagi, aksi mereka dihadang oleh ratusan aparat yang sudah menjaga dan menutup pintu gedung dewan tersebut.

"Kami ini aksi damai dan ingin bertemu dengan wakil rakyat," teriak para pendemo. Setelah itu, Ketua Komisi B Sahuri beranjak keluar gedung dan menemui para pengunjuk rasa.

"Kami selaku komisi yang membidangi PDAM akan segera memangil dirut untuk kami kroscek," kata Sahuri di depan ratusan masa.

Setelah mendapat jawaban dari anggota DPRD Sampang itu, massa pun akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Meski demikian, massa mengancam, bila tuntutannya tidak di tangapi selama 100 hari ke depan, mereka akan melakukan aksi serupa dengan massa yang lebih banyak lagi.