Demokrat Minta Muliaman Cs Bekerja Keras dan Kompak

Komisi Keuangan dan Perbankan DPR sangat percaya kepada Deputi Gubernur Bank Indonesia, Muliaman D Hadad. Buktinya, dalam pemilihan Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan yang digelar Selasa malam (19/6), Komisi XI DPR memilih Muliaman secara aklamasi.

Di sisi lain, kata anggota Komisi XI dari Fraksi Demokrat, Achsanul Qosasi, proses pemilihan DK OJK yang begitu panjang menunjukkan betapa penting dan strategisnya OJK dalam menyambut reformasi, khususnya dalam sektor perbankan dan sistem keuangan Indonesia. Bila DK OJK gagal mengemban amanah maka sistem keuangan Indonesia juga akan gagal.

"Periode pertama kepemimpinan OJK ini bertugas mengawal transisi agar berjalan lancar. Jangan sampai terjadi gejolak keuangan yang akan berpengaruh pada stabilitas sektor keuangan Indonesia," kata Achsanul kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 20/6).

"Mereka semua harus bisa bekerja keras, berkerja kompak dan bekerja cerdas," sambung Achsanul.

Dalam memimpin OJK, Muliaman dikawal oleh enam anggota. Mereka adalah Nelson Tampubolon, Nurhaida, Rahmat Waluyanto, Firdaus Djaelani, Ilya Avianti dan Kusumaningtuti Soetiono.

Untuk diketahui, kewenangan OJK juga sangat penting dan strategis. OJK, misalnya, memiliki wewenang untuk mengatur dan mengawasi kelembagaan bank perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran dasar, rencana kerja, kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya manusia, merger, konsolidasi dan akuisisi bank, serta pencabutan izin usaha bank. OJK juga berwenang mengawasi kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana, produk hibridasi, dan aktivitas di bidang jasa.