Muliaman D Hadad sudah dua kali menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI).
Karena itu, tidak heran bila Komisi XI DPR memilih Muliaman sebagai Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara aklamasi. Komisi XI tentu saja memiliki informasi yang banyak tentang Muliaman dibanding calon Ketua OJK yang lain.
"Selain itu, kalau saya sendiri menilai Muliaman punya integritas. Namanya juga tidak pernah ada dalam laporan pusat pelaporan dan analisis transaksi keuangan (PPATK)," kata Wakil Ketua Komisi XI dari Fraksi Golkar, Harry Azhar Azis, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Kamis, 21/6).
Selain itu, masih kata Harry, Muliaman juga memiliki kompetensi yang sangat bagus. Pengalaman Muliaman di BI bisa menjadi landasan dan dasar untuk membangun OJK.
Namun demikian, Harry mengakui Mulaiman memiliki sedikit kekuarangan. Muliaman memiliki gerak cukup lemah dan lambat dalam mengambil satu keputusan. Muliaman perlu didorong dulu untuk mengambil satu keputusan atau melakukan satu gebarakan.
"Tetapi orientasi dia oke dan mencerminkan visi untuk membangun industri perbankan dengan baik," demikian Harry.