PLTS di Karimunjawa Kebutuhan Mendesak

Sejumlah kalangan mendesak agar keberadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kepulauan Karimunjawa segera direalisasikan. Terlebih, tahun depan Karimunjawa diprediksi akan ”kebanjiran” wisatawan domestik maupun mancanegara seiring gawe Visit Jateng 2013.

Anggota DPRD Jateng Rif’an mengatakan, dipilihnya Kepulauan Karimunjawa sebagai salah satu destinasi wisata terkait program Visit Jateng 2013 mestinya dibarengi dengan berbagai kesiapan sarana maupun prasarana. Berbagai hal yang harus disiapkan mulai armada transportasi, infrastruktur jalan hingga ketersediaan jaringan listrik yang mampu menerangi Karimunjawa selama 24 jam. 

Menurut politisi asal Jepara ini, keberadaan PLTS menjadi salah satu solusi realistis agar listrik di Karimunjawa dapat menyala 24 jam seperti daerah lain di Provinsi Jateng. Sebab harga tiap unit peranti ini tergolong murah, yakni sekitar Rp20–30 juta. ”Kalau rencana listrik bawah laut dari Jepara ke Karimunjawa sepertinya susah karena cost terlalu mahal. Ini yang paling realistis,” ujar alumni Inisnu Jepara ini kemarin.

Jika Karimunjawa masih bergantung pada pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) seperti sekarang ini, imbasnya beragam. Mulai dari tidak maksimalnya roda perekonomian warga sekitar seiring geliat pariwisata ini hingga kurang optimalnya kenyamanan yang diperoleh para wisatawan. ”Masak kawasan wisata unggulan di Jateng listrik tidak bisa menyala 24 jam. Persoalan ini mestinya segera dicarikan solusi,” kata Ketua Fraksi Golkar DPRD Jateng ini. 

Mestinya saat ini Pemkab Jepara dan Pemprov Jateng sudah mulai memikirkan dan membuat tahapan terkait solusi persoalan listrik di Karimunjawa. Semisal, tidak menggunakan PLTS maka mestinya kedua institusi tersebut harus memunculkan gagasan dan langkah nyata agar warga dan wisatawan Karimunjawa bisa menikmati listrik seperti warga lainnya. ”Fraksi Golkar akan mendorong agar Pemprov Jateng segera menyelesaikan persoalan ini,” ucapnya. 

Camat Karimunjawa Nuryanto mendukung agar rencana pendirian PLTS di wilayahnya segera direalisasikan. Menurutnya, PLTS sangat realistis dibangun dibanding rencana mengalirkan listrik bawah laut dari Jepara ke Karimunjawa. 

Semisal, PLTS tidak jadi direalisasikan, dia berharap Pemkab Jepara dan Pemprov Jateng menambah jumlah PLTD yang sekarang ada di kepulauan sekitar Laut Jawa ini. Selain jumlahnya ditambah, PLTD baru tersebut kapasitasnya juga harus lebih besar sehingga bisa menerangi selama 24 jam kawasan yang dihuni oleh 10.200 jiwa penduduk ini. 

”Tapi semisal jumlahnya ditambah maka nanti pasokan BBM untuk mengoperasikan PLTD tersebut juga harus ditambah. Jangan sampai nanti BBM jatah warga terpaksa dikurangi agar PLTD baru ini bisa beroperasi,” tandasnya.

Diposting 22-06-2012.

Dia dalam berita ini...

Rif'an

Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah 2009-2014 Jawa Tengah 2
Partai: Golkar