Kerusakan yang terjadi di bagian luar Jalan Lingkar Utara Payakumbuh, utamanya di kawasan Diponegoro, Subarangbatuang, ternyata tidak hanya dikeluhkan oleh para pengemudi kendaraan. Masyarakat setempat juga sudah menyurati pemerintah kota dan DPRD Payakumbuh, agar dapat memberbaiki jalan dimaksud. Sayang surat warga belum mendapat tanggapan sampai sekarang.

"Kami sudah tulis surat kepada pemerintah kota dan DPRD, agar dapat memperbaiki Jalan Diponegoro yang rusak. Namun sampai sekarang belum ditanggapi. Makanya dalam kesempatan ini kami berharap DPRD Sumbar dapat mencarikan solusinya," ujar seorang perempuan pengurus Kelompok tani asal Subarangbatuang, ketika berdialog dengan sejumlah anggota DPRD Sumbar di Balaikota Bukiksibaluik.

Anggota DPRD Sumbar yang berdialog itu umumnya berasal dari Daerah Pemilihan 5, seperti Yulman Hadi (Golkar), Muzli M Nur (PAN), Dedrizal (PPP), Dodi Delvi (Demokrat), Ilson Cong (PBR), dan Dedi Supardi (PBB). Selama berdialog, mereka didampingi Wakil Walikota Payakumbuh Syamsul Bahri, Sekdako Irwandi, Asisten II Sekdako Richard Moesa, dan sejumlah Kepala SKPD.

Selain mengadukan soal kondisi bagian luar Jalan Lingkar Utara yang rusak berat. Para pemuka masyarakat Payakumbuh yang hadir dalam kesempatan tersebut, juga menyampaikan aspirasi terkait masalah pertanian dan gagasan pembangunan danau buatan. Seperti yang disampaikan Ketua Keltan Panji Taunan, Khatib Nasril dari Kelurahan, Aua Kuniang, Kecamatan Payakumbuh Selatan.

Menurut Khatib Nasril, di Aula Kuniang tepatnya di Lurah Rawang, ada sekitar 10 hektare sawah yang tidak tergarap lantaran hama tikus dan keong. Agar tidak terlantar, petani bersedia lahan tersebut dijadikan danau buatan atau embung untuk memelihara ikan. "Namun, dana pembuatannya mohon dibantu oleh Pemko," imbuh Khatib Nasril.

Menjawab hal ini, Kabid Bina Teknik Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), Nasridal Patria yang ikut hadir dalam kesempatan tersebut berharap, agar warga atau kelompok tani memasukan proposalnya melalui Dinas PU Payakumbuh.

Sedangkan menyangkut masalah bagian luar Jalan Lingkar Utara yang rusak berat, Pemerintah Kota melalui Syamsul Bahri mengatakan, sudah turun untuk memantau ruas jalan dimaksud.

"Panjang jalan tersebut, kalau tidak salah sekitar 13 kilometer. Jalan itu sering dilalui pengumudi truk jurusan Sumbar-Riau. Untuk memperbaikinya, Pemko memang agak kesulitan. Makanya kita berharap kepada anggaran provinsi," kata Syamsul.