Terseret Ombak, Mantan Bupati Selamat, Istri Tewas

Mantan Bupati Gianyar 2003-2008, AA Gde Agung Bharata SH, 61, dan istrinya, Ny Nani Mirna Bharata, 59, terseret ombak saat jalan-jalan di Pantai Sedayu, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Minggu (5/9) pagi. Setelah hampir 5 jam tenggelam, Agung Bharata ditemuklan dalam kondisi selamat, sementara istrinya tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Musibah yang menimpa Agung Bharata (tokoh Puri Agung Gianyar yang kini anggota Komisi II DPRD Bali) dan istrinya, Nani Mirna, terjadi Minggu pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Keduanya terseret arus sungai saat menyeberangi muara Tukad Jinah di Pantai Sedayu, lalu terseret ke laut hingga digulung ombak besar dan tenggelam. Pagi itu, Agung Bharata dan istrinya, Nani Mirna, jalan-jalan di Pantai Sedayu dengan ditemani ajudannya, Dewa Nyoman Semara Yoga, sehabis membeli buah-buahan di Pasar Klungkung. Sedangkan sopirnya, Dewa Putu Mertha, disuruh menunggu di Pantai Klotok, sekitar 800 meter arah timur Pantai Sedayu.

Setelah 3,5 jam tenggelam di laut, sang istri yakni Nani Mirna ditemukan terapung-apung di perairan Pantai Lebih, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, sekitar 1.500 meter arah barat Pantai Sedayu. Saat ditemukan dan dievakuasi tim gabungan dari Balawista dan SAR sekitar pukul 13.30 Wita, Nani Mirna dalam kondisi masih bernapas. Namun sayang, nyawanya tak bias diselamatkan. Mantan perempuan nomor satu di Gianyar ini menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju RSUD Sanjiwani Gianyar.

Sedangkan sang suami, Agung Bharata, ditemukan kampih (terdampar) di Pantai Masceti, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, sekitar 2.200 meter arah barat Pantai Sedayu atau 700 meter sebelah barat Pantai Lebih, siang pukul 14.20 Wita. Ajaibnya, mantan Ketua DPC PDIP Gianyar ini ditemukan dalam kondisi masih bernapas setelah hampir 5 jam terombang-ambing di laut.

Agung Bharata yang dalam kondisi kritis langsung dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar. Dari situ, tokoh Puri Agung Gianyar ini dirujuk ke RS Sanglah, Denpasar. Agung Bharata sempat dikabarkan sudah meninggal, namun faktanya masih hidup, bahkan sudah mampu bicara.

Warga di sekitar Pantai Masceti menilai kemunculan Agung Bharata dalam kondisi hidup ini merupakan suatu keajaiban. Sebab, sangat jarang ada orang yang tak bisa berenang, lanjut tenggelam dan diombang-ambing gelombang laut selama hampir 5 jam lebih, bisa selamat.

Informasi yang diperoleh NusaBali, musibah ini bermula dari kebiasaan Agung Bharata dan istrinya, Nani Mirna, jalan-jalan ke pantai setiap hari Minggu. Kemarin pagi, Agung Bharata dan istrinya berangkat naik mobil menuju Pasar Klungkung bersama ajudannya, Dewa Nyoman Semara Yoga, dan sopir Dewa Putu Mertha. Tiba di Pasar Klungkung sekitar pukul 08.30 Wita, mereka langsung membeli buah-buahan. Dari Pasar Klungkung, Agung Bharata dan istri kemudian mampir ke Pantai Lepang yang berdempetan dengan Pantai Sedayu. Mereka ditemani sang ajudan, Dewa Semara Yoga, sementara sopirnya diminta menunggu di Pantai Klotok.

Begitulah, saat bergerak kea rah timur menyusuri pantai, mereka harus melewati muara Tukad Jinah di Pantai Sedayu yang dalam kondisi banjir dan arusnya deras. Sang ajudan, Dewa Semara Yoga, sempat menyarankan Agung Bharata dan istrinya mengurungkan niat menyeberangi muara Tukad Jinah. Namun, Agung Bharata tidak menghiraukannya dan menyatakan biasa menyeberang.

Tiba-tiba, Nani Mirna yang turun ke muara Tukad Jinah langsung terseret air sungai. Agung Bharata kemudian menyambar tangan sang istri, namun dirinya ikut ditarik air, hingga pasutri ini terseret ke laut, kemudian digulung ombak besar dan menghilang. Dalam hitungan menit, Agung Bharata dan istri lenyap karena digulung ombak yang pagi itu tampak lebih ganas dari biasanya.

Melihat musibah ini, Dewa Semara Yoga tidak berani menolong karena ombak sangat besar. Dalam situasi panic, dia memanggil-mangil warga sekitar. Dia juga sempat menghubungi mantan ajudan Agung Bharata sebelumnya untuk mencarikan pertolongan.

“Tiyang sampun matur ken Ida (Agung Bharata). Sampunang ratu megat loloan, toya ageng (Mohon jangan menyeberangi muara sungai itu karena airnya besar),” tutur Dewa Semara Yoga kepada NusaBali.

Dalam tempo singkat, ribuan warga berdatangan ke lokasi musibah, lalu berjejer di pinggir Pantai Sedayu (Klungkung) hingga Pantai Masceti (Gianyar). Pada saat bersamaan, Tim SAR dan Balawista juga melakukan pencarian dengan menerjunkan sekitar lima perahu milik nelayan Pantai Lebih dan dua perahu karet milik Tim SAR. Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace dan Bupati Klungkung Wayan Candra pun terjun ke Pantai Sedayu untuk memantau pencarian korban. Mereka membaur bersama keluarga Puri Agung Gianyar dan warga sekitar. Pantauan NusaBali, sejumlah penjabat lainnya juga hadir di lokasi musibah, seperti Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Agung, Sekdakab Gianyar Cokorda Gede Putra Nindia, anggota DPRD Bali asal Klungkung, Tjokorda Gde Ngurah (panglingsir Puri Semarabhawa), anggota DPRD Bali I Ketut Mandia dan I Made  Budastra (asal Klungkung).

Terlihat pula Ketua DPRD Klungkung AA Gde Anom, Ketua DPRD  Gianyar I Made Agus Mahayastra, Kapolres Klungkung AKBP T Rahino Widodo, Plt Kadiskes Klungkung dr I Wayan Sutarta, Camat Banjarangkan I Putu Widiada, dan anggota DPRD Klungkung I Nengah Aryanta.

Pencarian Agung Bharata dan istri berlangsung selama berjam-jam. Sekitar pukul 13.30 Wita, Tim SAR yang terus menyusuri perairan perbatasan Klungkung-Gianyar menginformasikan salah satu korban, Nani Mirna, ditemukan terapung di perairan Pantai Lebih. Kontan warga, kalangan pejabat, dan kerabat yang semula tumplek di Pantai Sedayu merapat ke Pantai Lebih.

Proses evakuasi korban Nani Mirna ditunggu ribuan warga di Pantai Lebih. Saat perahu karet mengangkut Nani Mirna bersama empat anggota Tim SAR, sempat dihantam gelombang di bibir pantai hingga perahu terbalik. Saat ditandu dan dimasukkan ke dalam mobil ambulans, Nani Mirna masih bernapas. Namun, perempuan kelahiran Malang, Jawa Timur ini menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju RSUD Sanjiwani Gianyar.

Berdasarkan pemeriksaan medis, korban Nani Mirna mengalami patah tulang kaki kiri. Hingga pemarin sore, layon (jenazah) Nani Mirna masih dititipkan di Kamar Jenasah RSUD Sanjiwani. Pihak keluarga dari Puri Agung Gianyar masih menunggu paruman terkait rencana palebon almarhum. Sementara, saat proses evakuasi korban Nani Mirna di Pantai Lebih, tampak sejumlah kader elite PDIP Bali hadir, seperti AA Ngurah Puspayoga (Wakil Gubernur) dan istrinya, Bintang Puspayoga, AA Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat (Ketua DPD PDIP sekaligus Ketua DPRD Bali) bersama istri, hingga Wayan Sutena (mantan ketua DPRD Klungkung), Nyoman Parta (anggota DPRD Bali), dan Made Mahayastra (Ketua DPC PDIP yang sekaligus Ketua DPRD Gianyar).

Di sisi lain, pencarian Agung Bharata terus dilakukan, setelah istrinya ditemukan petugas. Barulah sekitar pukul 14.20 Wita, korban Agung Bharata ditemupak kampih di Pantai Masceti, yang berjarak 700 meter arah barat dari Pantai Lebih. Anehnya, saat kampih dan dibangunkan oleh sejumlah tukang pungut batu sikat di Pantai Masceti, Agung Bharata menolak untuk ditandu. Mantan bupati pilih berjalan dengan dipapah. Yang lebih mengagetkan lagi, beberapa menit setelah ditemukan kampih, anggota Komisi II DPRD Bali peraih 41.029 suara ini masih sempat menanyakan posisi istrinya, Nani Mirna. Dari hasil pemeriksaan, Agung Bharata mengalami luka di bagian tangan kiri, sementara pakaiannya utuh sebagaimana pakaian sejak awal jalan-jalan di Pantai Sedayu.

Agung Bharata kemarin siang langsung dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar, lanjut dirujuk ke RS Sanglah. “Ini anugerah sasuhunan (Tuhan) terbesar yang kami terima sekeluarga,’’ungkap AA Gde Ngurah, adik kandung Agung Bharata, di RSUD Sanjiwani kemarin.

Sementara, salah seorang petugas di ICU RSUD Sanjiwani, dr Eka, mengatakan kondisi Agung Bharata semakin membaik, bahkan mampu bercakap dan masih bisa mengenal orang sekitarnya. “Hanya kemungkinan paru-parunya kemasukan air, sehingga perlu perawatan intensif di RS Sanglah,” jelas dr Eka.

Setekah hampir 2 jam dirawat di ICU RSUD Sanjiwani, Agung Bharata kemudian dirujuk ke RS Sanglah. Sebelum dirujuk ke RS Sanglah, Gubernur Bali Made Mangku Pastika sempat menjenguk Agung Bharata di ruang ICU RSUD Sanjiwani. Mantan Bupati Gianyar Cokorda Gede Budi Suryawan juga datang menjenguk ke RSUD Sanjiwani. Agung Bharata tampak tersenyum tipis saat menerima jengukan Gubernur Pastika.

Diposting 12-08-2011.

Mereka dalam berita ini...

I Made Budastra

Anggota DPRD Provinsi Bali 2009-2014 Bali 9
Partai: PDIP

I Ketut Mandita

Anggota DPRD Provinsi Bali 2009-2014 Bali 8
Partai: PDIP

Ida Bagus Anom Surya Dipayana

Anggota DPRD Kab. Gianyar 2009-2014
Partai: PDIP

Tjokorda Gede Ngurah

Anggota DPRD Provinsi Bali 2009-2014 Bali 8
Partai: Golkar

Anak Agung Gde Agung Bharata

Anggota DPRD Provinsi Bali 2009-2014 Bali 9
Partai: PDIP