DPRD Sumatera Selatan menilai kontribusi perikanan untuk menambah pendapatan Sumsel tahun 2012 masih minim. Terlebih, setelah Bangka Belitung (Babel) memisahkan diri dari Sumsel.
Ketua Komisi II DPRD Sumsel Budiarto Marsul mengatakan, pasca-Bangka Belitung tidak lagi menjadi bagian dari Sumsel, perairan Sumsel berkurang. Akibatnya, tangkapan ikan laut semakin mengecil dan terbanyak dari potensi ikan tawar. Namun, kata Budiarto, sebenarnya Sumsel tetap memiliki potensi mengembangkan sektor perikanannya. Apalagi, Banyuasin dan OKI masih memiliki perairan laut yang bisa mengembangkan sektor perikanan.
“Saya tidak ingat berapa jumlahnya, tapi kontribusi perikanan di Sumsel masih kecil. Saat ini kita sedang cari bagaimana bisa membuat nilai tambah dari sektor perikanan Sumsel yang kecil tersebut,” kata dia kemarin. Budi menceritakan, saat rombongan Komisi II DPRD Sumsel melakukan kunjungan kerja ke Tanjung Pinang, Riau Kepulauan, pekan lalu, diketahui bahwa 90% wilayah tersebut merupakan perairan dan sektor perikanannya tinggi.
“Dari situlah kita pelajari kebijakan Riau Kepulauan mengembangkan sektor perikanannya, yakni mulai cara penangkapan hingga pengolahan untuk ekspor dan ini bisa diadopsi Sumsel,” kata dia. Untuk mendongkrak kontribusi sektor perikanan guna menambah pendapatan daerah Sumsel, DPRD Sumsel akan mendorong anggaran untuk perikanan dan kelautan di Provinsi Sumsel sehingga bisa meningkatkan produksi. “Selain APBN, anggaran dari APBD juga akan didorong untuk sektor perikanan di provinsi Sumsel,” kata anggota DPRD Sumsel lainnya, Holda, beberapa waktu lalu.
Bahkan, untuk melihat cara dan bagaimana untuk mendorong sektor tersebut, pihaknya melakukan studi banding ke Jawa Barat (Jabar). Di daerah Jabar, pakan ikannya baik sekali, begitu juga dengan pola manajemen pemasarannya cukup bagus. “Pemasaran ikan di Provinsi Jabar, untuk ikan laut sudah diekspor ke Eropa, Amerika Serikat dan Arab Saudi,” kata dia. Holda mengatakan, di sebagian wilayah Jabar juga banyak jenis ikan, seperti patin, nila, gurame, lele. Apalagi, di sana sudah mempunyai nama sendiri dari daerah tersebut. Dari semua yang telah dikembangkan Jabar itulah, apa yang telah diperolehnya akan diadopsi untuk Sumsel.
“Apalagi provinsi Sumsel ini sebenarnya mempunyai potensi cukup besar. Karena di Sumsel ada rawa, kolam, danau, dan perairan. Jadi tinggal pengelolaan yang benar, yakni mengenai pengairannya dan pemasarannya bagaimana,” ujar dia sambil menambahkan, Sumsel cukup potensial untuk perikanan apalagi di daerah ini pangannya berasal dari ikan, seperti kerupuk dan pempek.