Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Hanif Dhakiri, menyatakan tidak tahu-menahu soal ucapan Ketua DPR Marzuki Alie terkait rencana pengurangan peran fraksi-fraksi di DPR.

“Tidak masalah kalau itu sebagai pendapat dan wacana pribadi. Tapi belum tentu disetujui oleh fraksi-fraksi di DPR,” kata Hanif kepada VIVAnews, Senin 23 Juli 2012. Menurutnya, sampai saat ini ia bahkan tak pernah mendengar gagasan itu bergulir di DPR.

“Setahu saya memang belum pernah ada pembicaraan soal niat mengurangi peran fraksi,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKB itu. Oleh karena itu, ia tak yakin wacana tersebut akan terealisasi. Terlebih fraksi notabene adalah kepanjangan tangan dari partai.

Hal senada juga dikatakan oleh Wasekjen Partai Amanat Nasional, Teguh Juwarno. "Sampai saat ini hal tersebut belum pernah dibicarakan dengan fraksi-fraksi di parlemen," kata anggota Komisi V DPR itu.

Sebelumnya, Wasekjen Golkar Nurul Arifin telah menyatakan usulan Marzuki itu absurd. “Secara teori, kalau kita masuk parpol berarti kita sudah mengikat diri. Artinya seide, segagasan, dan setuju menjadi keluarga besar dari parpol. Nah, kalau sudah setuju menjadi anggota parpol tapi tidak setuju dengan keberadaan fraksi, ini kondisi yang aneh sekali,” kata Nurul.

Marzuki sebelumnya mengatakan, Undang Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) sebaiknya memuat mengenai perubahan atau pengurangan peran fraksi. Ketua DPR itu berpandangan, harus ada batasan-batasan terkait peran fraksi di lembaga legislatif.

“Seharusnya fraksi tidak lagi berperan dalam konteks pekerjaan yang dilakukan di dalam DPR itu sendiri. Itu saran saya. Saya tidak secara vulgar menyatakan pembubaran fraksi,” kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu.