Ratusan perawat yang tergabung dalam Persatuan Perawat Nasional Indonesia PPNI Lampung beserta mahasiswa pendidikan keperawatan se Lampung, hari ini menggelar aksi simpatik membagikan seribu bunga di Bundaran Tugu Adipura dalam rangka memperingati hari perawat dunia. Usai melakukan aksi simpatik ratusan perawat dan mahasiswa pendidikan keperawatan se Lampung tersebut mendatangi gedung DPRD Lampung untuk melakukan dengar pendapat, dan diterima beberapa anggota komisi lima DPRD Lampung.

Dihadapan anggota Komisi V DPRD, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia PPNI Lampung Armen Patria mengungkapkan, hampir 60 persen tenaga kesehatan merupakan perawat, di rumah sakit,  puskesmas dan tersebar di masyarakat. Namun dengan jumlah SDM yang mendominasi di tenaga kesehatan tersebut, masih terdapat beberapa permasalahan profesi perawat yang saat ini sedang dihadapi, diantaranya, masih kurangnya perhatian pemerintah terhadap tenaga keperawatan, yang terungkap dari tidak adanya anggaran untuk medukung kegiatan keperawatan, baik melalui anggaran dari APBD Provinsi maupun Kabupaten Kota se Provinsi Lampung.

Selain itu, Armen Patria juga menyoroti belum terbentuknya Undang–Undang yang melindungi profesi perawat, sehingga menurutnya banyak terjadi para perawat khususnya di wilayah terpencil yang dihadapkan dengan masalah hukum terkait dengan ptofesinya tersebut. Sementara itu menanggapi beberapa permasalahan  paramedis ini, anggota Komisi V DPRD Lampung Deddy Afrizal mengatakan, akan memperjuangkan disyahkannya Rancangan Undang–Undang Keperawatan yang telah 15 tahun diperjuangkan.