Mangkang Tak Kunjung Membaik

sumber berita , 01-08-2012

Kondisi Terminal Mangkang, di perbatasan Semarang-Kendal tidak kunjung membaik. Meski program optimalisasi sudah dicanangkan sejak 1 Maret lalu, namun ratusan kios masih kosong dan bus AKDP tetap masuk kota.

Bahkan upaya evaluasi melalui inspeksi mendadak (sidak) dan pantauan langsung lapangan, baik oleh kepala daerah maupun DPRD tidak mampu meningkatkan kinerja pengelola terminal. Pemantauan terbaru kemarin dilakukan Plt Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Pantauan dilakukan terkait kesiapan Terminal Mangkang menghadari arus mudik dan balik Lebaran mendatang.

Tidak ada perubahan yang mencolok saat SINDO mengikuti kegiatan serupa yang dilakukan anggota Komisi C DPRD Kota Semarang maupun Wali Kota non-aktif Soemarmo HS beberapa waktu lalu. Ratusan kios justru tertutup rapat oleh rolling door. Aktivitas jual beli makanan hanya ada di segelintir kios di sisi timur terminal atau sekitar tempat pemberhentian bus dalam kota. Kosongnya kios-kios tersebut sempat disorot oleh Hendrar Prihadi. 

Namun Kepala Terminal Mangkang Bambang Kuntarso berkilah bahwa sepinya pembeli membuat sejumlah kios yang sebelumnya buka akhirnya pilih tutup. “Sebenarnya sudah ada delapan kios makanan yang buka. Tapi penumpang yang ke sini itu kebanyakan langsung cari bus, tidak mampir untuk sekedar makan atau minum,” kata Bambang Kuntarso. 

Hendrar Prihadi mengakui, optimalisasi Terminal Mangkang belum berjalan sesuai harapan. Optimalisasi masih terfokus di luar terminal terkait rute, yakni mewajibkan bus AKDP dari barat Semarang masuk terminal atau mencegah bus-bus tersebut masuk dalam kota. Konsep Terminal Mangkang sebagai tempat menaikkan dan menurunkan penumpang sekaligus sebagai tempat berbelanja, khususnya oleholeh Semarang belum berjalan. “Sampai sejauh ini belum ada pengusaha yang tertarik dengan terminal.Sedang kami cari, mudah-mudahan segera ketemu investor atau pengusaha,” kata Plt Wali Kota yang biasa disapa Hendi ini.

Mengenai kesiapan menghadapi Lebaran, Hendi juga mencatat ada beberapa perbaikan yang perlu dilakukan oleh pengelola Terminal Mangkang. Seperti fasilitas toilet, kebersihan kios atau warung makan dan plafon. “Kami tentunya ingin menyambut tamutamu dari luar Semarang sebaik mungkin. Karenanya kepala terminal harus jeli dan peka dalam pelayanan,” tegas dia. 

Sementara itu, belum optimalnya Terminal Mangkang kembali dikeluhkan awak angkutan dalam kota. Mereka menilai ketidaktegasan petugas menjadi penyebab masih banyaknya bus-bus AKDP dari barat Semarang masuk jalur dalam kota. “Sama saja mas, tidak ada perubahan. Ada optimalisasi atau tidak, tidak pengaruh, tetap saja sepi penumpang karena masih banyak bus dari Kendal dan dari bus lain melaju ke (Terminal) Terboyo lewat kota,” keluh sopir bus dalam kota Mangkang-Penggaron, Sutrimo. 

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang Agung Budi Margono menilai tidak ada keseriusan dari Pemkot Semarang untuk menyukseskan program optimalisasi Mangkang. Ketidakseriusan itu bisa dilihat dari pembiaran yang dilakukan petugas atas pelanggaran bus AKDP.

“Dan pembiaran itu makin terlegitimasi dengan tidak adanya sanksi tegas dari pemkot atas apa yang dilakukan aparatnya. Imbasnya terminal jadi sepi, baik sepi penumpang maupun sepi bus luar kota. Nah kalau terminal sepi seperti itu apa ada yang mau menempati kios,” tandasnya.

Diposting 01-08-2012.

Dia dalam berita ini...

Agung Budi Margono

Anggota DPRD Kota Semarang 2009-2014 Kota Semarang 4
Partai: PKS