Sejumlah anggota Komisi X DPR mengapresiasi upaya lembaga pendidikan tinggi di Indonesia, yang memberikan kesempatan kepada kalangan atlet untuk melakukan studi. Kerja sama itu adalah gagasan cerdas dan simpatik yang perlu didukung.
Anggota Komisi X DPR Dedi ‘Miing’ Gumelar memberikan contoh Universitas Trisakti yang menandatangani kerja sama untuk menyelenggarakan perkuliahan atlet pelatnas bulu tangkis. “Kalau Universitas Trisakti menyelenggarakan dan memberi kesempatan para atlet bulu tangkis, atau sebaiknya untuk semua atlet, itu bagus sekali untuk masa depan setelah mereka tidak berprestasi lagi,” katanya di Jakarta kemarin.
Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PPP, Reni Marlinawati Amin, menyatakan kerja sama itu merupakan bentuk adanya kesadaran baru bahwa atlet tidak hanya butuh kecerdasan saat berprestasi dalam bidang olahraga, namun juga butuh kecerdasan intelektual. Dia bercerita tak sedikit atlet Indonesia yang berprestasi di masa muda,namun sulit di masa tua.
Kebanyakan dari mereka menghabiskan waktunya untuk latihan, sementara pendidikan formal dilupakan. Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi X dari Partai Golkar, Zulfadhli, yang menyatakan pihaknya sudah sejak lama mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan perhatian pada masalah pendidikan atlet. Kerja sama antara PBSI dan Universitas Trisakti bisa dijadikan sebagai benchmarksoal bagaimana pembinaan masa depan atlet Indonesia.
“Hal itu patut diapresiasi agar masa depan atlet lebih terjamin,” tandas Zulfadhli. Menurut Rektor Universitas Trisakti Thoby Mutis, kerja sama itu diawali dalam bentuk penyelenggaraan pendidikan program Diploma III Akuntansi Perpajakan. Namun, dia menekankan bahwa kerja sama itu tidak menutup kemungkinan untuk terus dilanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.