Anggota Komisi XI Zaini Rahman mengatakan, maraknya peredaran uang palsu menjelang Lebaran jelas merugikan publik. Baik dari aspek ekonomi maupun psikologi. Publik dihantui rasa takut menggunakan atau mendapatkan uang palsu. Masyarakat bawah adalah kalangan yang paling merasakan dampak peredaran uang palsu.
"Dengan banyaknya peredaran uang palsu ini berarti masih terdapat masalah serius dengan sekuritas rupiah kita. Persoalan ini harus diatasi secara komprehensif, tak terkecuali dengan melakukan penegakan hukum," ujar Zaini Rahman, Kamis (2/8).
Zaini mengharapkan penanganan masalah ini dilakukan bersama-sama oleh Bank Indonesia dan lembaga penegak hukum. Penanganannya pun harus dimulai dari hulu ke hilir. Sebab, banyaknya peredaran uang palsu dan berulangnya kejadian seperti ini mengindikasikan adanya pemain besar dalam pembuatan hingga peredaran uang palsu.
"Mata rantai inilah yang mesti diputus," kata politisi PPP ini.
Menurut dia, jika tidak diatasi dengan baik, maka peredaran uang palsu ini bisa berakibat serius pada inflasi sepanjang bulan puasa dan menjelang Lebaran. "Kalau sudah begitu, lagi-lagi publik yang dirugikan," ujarnya.