Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mengklaim, puluhan politisi yang saat ini ada di Gedung DPR Senayan telah menyatakan keinginannya untuk bergabung pada Pemilu 2014.
Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra Martin Hutabarat mengatakan, ketertarikan para politisi di Senayan tersebut dilandasi hasil survei Partai Gerindra yang menduduki peringkat keempat. Dalam survei yang dilansir Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Partai Golkar mendapat 18% suara, disusul PDIP 11,6%. Partai Demokrat 11,1%, dan Partai Gerindra 5,2%. Disusul PPP dengan 3%, PKB 2,8%, PKS 2,2%, dan PAN 2%.
“Mulai banyak bisikan dari kawan-kawan di DPR yang ingin pindah partai, tapi kita tidak gembar-gemborkan nama-namanya. Karena ini masalah etika politik. Sudah lebih dari 10 teman yang membisikkan kepada saya soal kemungkinan masuk ke Gerindra,” ungkap Martin kepada SINDO di Jakarta kemarin. Dia mengutarakan, beberapa politisi Senayan yang mengutarakan keinginannya untuk bergabung dengan Partai Gerindra mayoritas berasal dari parpol menengah yang sudah lama menjadi peserta pemilu.
Martin mengungkapkan, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto juga sudah mengetahui rencana tersebut. Bahkan, Prabowo sangat mengapresiasi keinginan sejumlah politisi Senayan itu. “Mereka berharap bisa masuk Partai Gerindra di awal 2013. Saya beri tahu ketika sudah resmi masuk (Gerindra), mereka kan harus keluar dari DPR. Lalu yang penting, cita-cita perubahan dijadikan platform bersama,” paparnya. Martin juga memastikan, dengan terdongkraknya kembali keterpilihan Partai Gerindra maka tidak akan ada politisi partainya yang akan pindah partai.
Menurut dia, sebenarnya hasil survei CSIS tersebut tidak ada yang berubah dari survei-survei sebelumnya. Hasil tersebut masih menunjukkan bahwa pemilih ataupun rakyat menginginkan perubahan. Dia memandang, posisi empat di hasil survei CSIS itu merupakan kombinasi menanjaknya figur Prabowo yang menolong elektabilitas Gerindra. “Namun, Partai Gerindra konsisten memperjuangkan tema perubahan, terutama ekonomi kerakyatan serta konsistensi dalam isu pemberantasan korupsi.
Target kita menjadi partai yang bisa mengusung Prabowo sebagai calon presiden (capres) secara otomatis. Dengan kata lain, target kita 10%,” tandasnya. Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, kepindahan politisi dari satu partai ke partai lainnya merupakan hak seseorang. Namun, kader-kader PPP diisi oleh para politisi yang memiliki tradisi kuat. Tradisi PPP selama ini, paparnya, adalah selalu mengusung aktivis dan fungsionaris yang memiliki karier politik di PPP.
“Jadi, tidak pernah ada sejarahnya kader PPP menyeberang partai. Tidak ada indikasi itu. Sejauh ini, tidak pernah saya mendengar ada kader PPP yang akan menyeberang partai, termasuk ke Partai Gerindra,” bantahnya. Secara pribadi, Lukman memandang perpindahan kader partai sesungguhnya tidak memiliki alasan khusus.