BURT Bahas Pembentukan Badan Fungsional Keahlian

Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Muslim mengatakan, saat ini BURT DPR RI sedang membahas pembentukan Badan Fungsional Keahlian yang akan berperan dalam peningkatan kinerja fraksi-fraksi di DPR.

"BFK itu kan masih pembahasan di BURT. Kita meminta ditambahkan tenaga ahli di fraksi," ujar Muslim di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (30/8).

Selama ini, kata Muslim, anggota-anggota fraksi di DPR memiliki beban kerja yang banyak tetapi tidak didukung oleh jumlah tenaga ahli yang memadai. "Demokrat misalnya dengan jumlah anggota sekian tetapi tenaga masih kurang," ujar politisi Partai Demokrat ini.

Badan fungsional ini akan diisi oleh tenaga ahli profesional yang diambil dari mantan-mantan akademisi sesuai dengan bidang-bidang yang diatur dalam Komisi I sampai Komisi XI. Tenaga-tenaga profesional itu akan dibiayai oleh Sekretaris Jenderal DPR. Selama ini, yang terjadi tenaga-tenaga ahli yang dipekerjakan fraksi biasanya hanya berdasarkan faktor kedekatan tanpa mempertimbangkan profesionalitas dan keahlian.

Sementara itu anggota BURT dari F-PPP, M Arwani Thomafi mengatakan, Badan Fungsional Keahlian dimaksudkan untuk menjembatani struktur format ke-DPR-an yang bisa mengefektifkan dan memaksimalkan kerja Kesekjenan. "Arahnya agar mendorong supporting kinerja anggota Dewan lebih maksimal."

Menurut Arwani, BFK ini akan segera dibentuk dan bisa mulai bekerja pada DPR periode 2014-2019. Ke depan, eksistensi BFK ini akan disinkronkan dalam UU No 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.

Sebelumnya, dalam pidato Peringatan HUT ke-67 MPR/DPR-RI dan Laporan Kinerja DPR RI Tahun Sidang 2011-2012, Ketua DPR RI Marzuki Alie mengatakan BURT DPR RI sedang melakukan pembenahan sistem pendukung DPR yang profesional dengan membentuk Badan Fungsional Keahlian sebagai suatu sistem pendukung khusus yang akan memberikan dukungan keahlian bagi DPR RI.