DPR mulai menyoroti adanya penjualan pulau yang ada di Indonesia. Hal ini terungkap dari salah satu situs yang mengiklankan secara terbuka penjualan dua pulau, yakni Pulau Gambar yang terletak di Laut Jawa dan Pulau Gili Nanggu di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Hal ini sontak dibantah oleh TNI. Asisten Perencanaan Umum (Asrenum) Panglima TNI, Laksda TNI Among Margono mengatakan, sampai saat ini TNI belum mendengar adanya informasi mengenai penjualan pulau.
"Berita itu kurang benar. Informasi tentang penjualan pulau sampai saat ini belum sampai ke Mabes TNI. Tapi nanti akan saya cek kebenarannya," ujar Margono di Jakarta, Rabu (5/9).
Dalam situs privatesislandonline.com dipromosikan Pulau Gambar dengan luas sekitar 2,2 hektar ditawarkan sebesar 725 ribu dollar Amerika atau sebesar 6,8 miliar rupiah. Sedangkan Pulau Gili Nanggu dengan luas 4,99 hektar ditawarkan seharga 9,9 miliar rupiah.
Masih berdasarkan situs tersebut, pemilik pulau juga menawarkan Gili Nanggu dengan sejumlah fasilitas. Di antaranya 10 unit cottage, 7 unit bungalow, 1 unit restoran, mini bar, kamar, dan area pengembangbiakan kura-kura.
Pelanggaran
Menanggapi informasi ini, Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin mengatakan penjualan pulau jelas merupakan pelanggaran. Menurutnya, Indonesia sudah lama melarang jual-beli pulau karena menyangkut kedaulatan negara. Pemerintah hanya memberi izin untuk menyewa demi kepentingan pariwisata.
"Kita sudah cross check, memang ada yang mau dijual. Bukan hanya dua, tapi lima. Dan kita sudah berkomunikasi dengan pemerintah daerah. Pulau-pulau itu tidak bisa dijual," kata Tubagus.
Berdasarkan informasi yang dia peroleh, penjualan kedua pulau itu dilakukan pihak perseorangan yang mengklaim pulau-pulau itu milik mereka. "Namun, mereka tak bisa menunjukkan surat-surat bukti kepemilikan," katanya.
DPR juga sudah berkomunikasi dengan Kementerian Dalam Negeri agar jangan ada proses penjualan pulau. "Kalau membeli sebagian tanah di pulau itu sesuai UU bisa saja. Tapi kalau pulau tidak bisa karena pantai adalah milik publik," kata Tubagus.