Komisi Pertanian Ingatkan Pemerintah Agar Tak Kehilangan Momentum

sumber berita , 11-09-2012

Pemerintah harus memanfaatkan harga kedelai yang naik akibat dari meningkatnya harga kedelai impor dengan meningkatkan produksi kedelai nasional, sehingga tidak kehilangan momentum.

Karena itu, pemerintah juga harus menjawab prognosa turunnya produksi kedelai pada angka ramalam (aram) I/2012 dengan upaya khusus kedelai yang cenderung mengalami kekeringan di beberapa daerah pada musim tanam II di 2012

"Dengan indeks pertanaman kita yang masih 1,4 persen, masih banyak lahan kering yang bisa digarap dengan varietas kedelai unggul hasil penelitian Balitkabi," kata Ketua Komisi IV DPR, Romahurmuziy, dalam keterangan tertulis kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Selasa, 11/9).

Sekjen PPP ini menilai, dengan prognosa luas tanam Aram I/2012 yang hanya mencapai 566.693 hektar, pemerintah bisa melakukan langkah jangka menengah untuk meningkatkan produksi dan produktivitas sekurangnya pada 100.000 ha pada masa tanam III di 2012.

"Sehingga yang biasanya produktivitas 1,4 ton per hektar bisa ditingkatkan menjadi 2 ton per hektar. Memang defisit kebutuhan nasional yang diperkirakan 1,4 juta belum akan tertutupi, namun setidaknya kita on the right track untuk swasembada kedelai, karena kita pernah mencapainya pada dekade 1990-an dengan upaya khususs," papar dia.

Kalaupun presiden menyampaikan komitmennya untuk swasembada daging sapi, lanjut Romi yang adalah konsumsi menengah ke atas dengan tambahan anggaran Rp 1 trilyun tahun 2013.

"Berarti tahun depan pemerintah harus bersepakat dengan DPR untuk meletakkan angka yang sama untuk kedelai yang konsumsi menengah ke bawah," terang nya.

Pasalnya dengan satu triliun pemerintah bisa melakukan upaya khusus untuk setidaknya 700.000 ha pada 2013, sehingga defisit kebutuhan kedelai yang mencapai 1,4 juta tahun depan dapat tertutupi.

Diposting 11-09-2012.

Dia dalam berita ini...

M. Romahurmuziy

Anggota DPR-RI 2009-2014 Jawa Tengah VII
Partai: PPP