Robohnya rangka atap Balai Pemuda dipertanyakan Komisi C DPRD Surabaya. Mereka mempertanyakan kajian yang dilakukan kontraktor dan dinas terkait saat membongkar atap yang terbakar setahun lalu itu.

"Kami sudah memanggil tapi tidak lengkap jadi kami tunda. Namun, sepintas kami bisa simpulkan agar ada kajian ulang yang lengkap sebelum merenovasi Balai Pemuda," tegas Ketua Komisi C, Sachiroel Alim Anwar.

Dikatakan Sachiroel, dia mempertanyakan kenapa kajian renovasi Balai Pemuda baru sebatas pada atap. Padahal, seharusnya kajiannya tidak sesederhana merenovasi atap. "Saya minta ada kajian yang menyeluruh. Kajian ini berkaitan dengan konstruksi dan keselamatan kerja," imbuhnya.

Simon Lekatompessy, anggota Komisi C, mengatakan, pembongkaran atap ini ternyata dilakukan kontraktor tidak berdasarkan pertimbangan konstruksi. "Saya ada laporan dari kontraktor kalau mereka membongkar rangka itu lebih banyak menekankan pada pertimbangan cagar budaya. Seharusnya, kajiannya tetap konstruksi dulu," katanya.

Dia menambahkan, kajian konstruksi ini penting karena menyangkut keselamatan dan kekuatan bangunan. "Kajian cagar budaya iya. Tapi kalau masalah bangunan, tetap kajiannya konstruksi," pungkasnya.