Visit Medan Year hanya slogan

sumber berita , 12-09-2012

Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Medan, Busral Manan, dinilai tak optimal mengelola potensi wisata yang ada di Kota Medan. Banyak objek wisata menarik, namun tidak dikenal oleh calon wisatawan. Bahkan Kota Medan sepertinya tidak punya kekhasan kuliner seperti daerah lain.

Demikian dikatakan Bendahara Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Jumadi, saat menyampaikan pemandangan umum fraksinya terhadap ranperda (rancangan peraturan daerah) Kota Medan tentang kepariwisataan, dalam rapat paripurna dewan, di gedung dewan Medan, hari ini.

“Pertanyaan kami misalnya, apa makanan khas Kota Medan? Apa oleh-oleh khas Medan? Kami yakin sulit menjawabnya. Makanan khas yang ada sekarang justru mempopulerkan nama kota lain, yaitu Bika ‘Ambon’. Walaupun orang Ambon sendiri tidak bisa membuatnya,” kata Jumadi.

F-PKS juga menilai program Visit Medan Year 2012 tidak memiliki konsep dan arah yang jelas. Tidak tahu apa yang mau dikunjungi. Kemana para turis diarahkan jika berkunjung ke Kota Medan? Para wisatawan justru banyak pergi ke daerah luar Kota Medan, seperti ke Danau Toba dan Berastagi.

“Ke depan, tantangan dunia pariwisata akan semakin nyata dengan beroperasinya bandara di Kuala Namu. Jika Pemko Medan tidak mampu menawarkan sesuatu yang lebih menarik, unik, dan khas kepada wisatawan, maka Kota Medan hanya sekedar menjadi tempat orang melintas saja,” tegas Jumadi, yang sehari-hari bertugas di Komisi C (membidangi sektor pariwisata).

Kritikan senada juga disampaikan Bendahara Fraksi Partai Demokrat, A Hie, saat menyampaikan pemandangan umum fraksinya. Menurut dia program Visit Medan Year hanya sebatas slogan. “Kehadiran wisatawan pada umumnya datang ke Medan hanya karena ada event-event tertentu. Semestinya kehadiran wisatawan dikarenakan keinginan wisatawan itu sendiri, disebabkan adanya daya tarik objek wisata di Medan,” katanya.

A Hie mengatakan banyak bangunan-bangunan bersejarah di Kota Medan yang semestinya dapat menjadi tujuan wisata, kurang mendapat sentuhan perawatan sehingga kurang dimanfaatkan dan diminati oleh para wisatawan sebagai tujuan wisata.

Untuk itu, imbuh A Hie, pihaknya sangat menyayangkan ketidakmampuan Kadisbudpar Medan, Busral Manan, dalam memimpin SKPD tersebut, sehingga berdampak dengan tidak mampunya Disbudpar menggali, mengelola dan ‘menjual’ potensi wisata yang ada di Kota Medan.

“Jadi menurut kami, jika Kadisbudpar Medan, Busral Manan, tidak mampu menjalankan program kerjanya, maka sudah selayaknya Walikota Medan, Rahudman Haharap, mengevaluasi dan mencopotnya. Ketimbang nanti hal ini menjadi preseden buruk terhadap kepemimpinan Rahudman Haharap, yang terus berpacu dalam meningkatkan pembangunan,” pungkas A Hie.

Diposting 13-09-2012.

Mereka dalam berita ini...

Jumadi

Anggota DPRD Kota Medan 2009-2014 Kota Medan 4
Partai: PKS

A. Hie

Anggota DPRD Kota Medan 2009-2014 Kota Medan 5
Partai: Demokrat