Pemko Lamban Terapkan Perda HIV/AIDS

Pemko Medan dianggap lamban mengaplikasikan Peraturan Daerah (Perda) tentang Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS).

Sebab sampai saat ini, Peraturan Wali Kota (Perwal) terkait perda tersebut belum jelas. “Kami mempertanyakan sudah sejauh mana kesiapan Pemko Medan dalam mengaplikasi Perda tentang Penanggulangan HIV/AIDS tersebut,” kata Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Medan Salman Alfarisi kepada wartawan di kantor sementara DPRD Medan, Selasa (25/9). 

Menurut mantan Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) HIV/AIDS itu, perda tersebut hanya bisa dijalankan jika sudah dibarengi dengan perwal. Namun sampai saat ini, perwal belum juga diterbitkan.

Padahal, waktu pengesahan perda sudah cukup lama, yakni berkisar November 2011. “Kami belum melihat ada tindakan yang diambil Pemko Medan. Padahal bila mengacu kepada angka kasus HIV/AIDS di Medan yang mencapai 3.175, ini cukup signifikan.Bahkan tidak tertutup kemungkinan angka tersebut terus bertambah,” ujarnya. 

Semestinya apabila DPRD Medan sudah mengesahkan perda, maka Wali Kota Medan harus menyikapinya melalui penerbitan perwal. Sebab sejumlah sanksi bagi penderita yang sudah diatur dalam perda tersebut tidak bisa diterapkan karena ketiadaan perwal. Padahal korban HIV/AIDS adalah ibu dan anak karena tanpa kontrol, penderita tetap saja melakukan hubungan intim dengan pasangannya tanpa menggunakan alat pengaman atau kontrasepsi. 

“Salah satu sanksinya, bagi pihak yang terkena suspect HIV/AIDS dilarang melakukan hubungan intim secara langsung tanpa menggunakan alat pengaman. Tapi sanksi tersebut belum diterapkan Pemko walaupun sudah tercantum dalam perda,” ucapnya. 

Asisten Administrasi Kemasyarakatan Darussalam Pohan sebelumnya mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Medan dari Januari 2006 – Mei 2012, jumlah penderita HIV/AIDS telah mencapai 3.175 orang. Angka ini kemungkinan terus bertambah. “Ini sangat memprihatinkan. Apalagi ibu dan bayi juga termasuk yang terinfeksi,” katanya. 

Tingkat angka kesakitan dan kematian diakibatkan infeksi HIV/AIDS masih cukup tinggi serta laju transmisi yang terus meningkat. Karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis penanggulangan infeksi, termasuk dengan melibatkan puskesmas.

Diposting 26-09-2012.

Dia dalam berita ini...

Salman Alfarisi

Anggota DPRD Kota Medan 2009-2014 Kota Medan 2
Partai: PKS