Rencana Pemkot Palembang untuk mengembangkan pembangunan terutama di kawasan Jakabaring, didukung penuh kalangan DPRD Kota Palembang.
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Palembang M Barli Tarmi Utama menilai, sebagai kota metropolitan, Palembang memang tidak bisa menghindari akan kebutuhan sarana dan prasarana yang semakin meningkat. “Konsekuensi nyatanya terlihat dari banyaknya investor yang datang. Sehingga tak heran jika kegiatan pembangunan pun akan semakin banyak,” ulas Barli di gedung DPRD Kota Palembang, kemarin.
Kendati tak bisa menghindari pesatnya pembangunan. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan Pemkot, yakni bagaimana grand desain pembangunan yang dilakukan, tetap sesuai dengan peraturan dan rencana tata ruang wilayah (RTRW). Seperti rencana Pemkot yang akan membangun pusat hiburan terpadu Trans Studio di kawasan Jakabaring, Komisi III DPRD Kota mendukung penuh rencana tersebut. Dia menilai, wilayah Seberang Ulu memang lokasi yang ideal untuk ekspansi pengembangan kota.
“Prinsipnya, jika sesuai dengan peraturan yang berlaku dan bisa disinergikan dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW), kami siap mendukung pembangunan tersebut. Karena, tidak bisa juga menolak investor yang masuk,” ujarnya. Disinggung soal kondisi Jakabaring yang dominan tanah rawa, kembali Barli menegaskan, semua pembangunan harus bersinergi dengan RTRW. Secara umum dia menjelaskan, terdapat tiga jenis rawa yang ada di Palembang ini, yakni rawa konservasi yang tidak boleh diolah. Lalu, rawa budidaya yang bisa dimanfaatkan.
Dan rawa reklamasi yang bisa ditimbun untuk pembangunan dengan ketentuan tertentu. “Sebagai catatan, untuk pembangunan yang bersifat industri keras, harus jauh dari pemukiman,” tegas Barli. Sementara itu, Wali Kota Palembang H Eddy Santana Putra menyatakan, selain perluasan kawasan GOR menjadi Palembang Sport and Convention Center (PSCC), imbuh Eddy, sejumlah hotel juga sudah banyak yang mengajukan izin untuk dibangun di Palembang.
Bahkan, saat ini sudah ada salah satu grup retail besar yang akan dibangun di kawasan OPI Jakabaring. “Mereka sudah ada pembicaraan, tapi sampai sekarang masih penjajakan,” pungkasnya.