DPRD Tanggapi Biasa Wacana Jember Jadi Provinsi

Wacana pemekaran Provinsi Jawa Timur yang digulirkan Bupati Jember MZA Djalal ditanggapi biasa saja oleh anggota dewan. Salah satunya Wakil Ketua DPRD Jember Miftahul Ulum. Menurut Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsan (PKB) Jember tersebut, sebaiknya bupati tidak membicarakan wilayah lain.

"Saya kira jangan hanya membicarakan wilayah lain di luar Jember. Kita bicara Jember saja, yang juga perlu dimekarkan karena jumlah penduduknya sudah sangat banyak," ujar Ulum, Rabu (31/10).

Menurutnya, Kabupaten Jember layak dimekarkan menjadi dua kabupaten dengan pertimbangan jumlah penduduk. Penduduk Kabupaten Jember kini mencapai 2,8 juta jiwa. Dengan jumlah tersebut, Jember merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur dengan jumlah penduduk paling banyak selain Kota Surabaya. Dengan pertimbangan itulah, tegas Ulum, Jember layak untuk dimekarkan.

Isu pemekaran provinsi ini ternyata juga sempat dilontarkan bupati sebelum Djalal yakni Bupati Samsul Hadi Siswoyo yang menjabat di periode 2000 - 2005. Namun wacana itu meredup seiring bergantinya kepemimpinan kepala daerah di Jember.

Kini, Rabu (31/10) Bupati Djalal kembali menggulirkan wacana tersebut. Dengan salah satu alasan makin banyaknya jumlah penduduk di Jawa timur, maka provinsi paling timur di Pulau Jawa ini layak dimekarkan. "Kalimantan saja ada pemekaran baru. Sedangkan Jatim, jumlah penduduknya sekitar 40 juta jiwa. Sudah layak untuk dimekarkan agar running well," kata Bupati Jember MZA Djalal. 

Jatim yang bisa dimekarkan antara lain Jatim wilayah timur seperti kawasan tapal kuda (Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Jember, Bondowoso dan Banyuwangi).