Launching jalan alternatif khusus batu bara di Desa Tanjung Jambu, Kecamatan Merapi Timur, hingga Dermaga Muara Lematang sepanjang 120 km kembali molor.

Kondisi ini mengundang tanda tanya berbagai pihak. “Wajar jika sejauh ini banyak pihak terus menagih janji PT Servo Lintas Raya (SLR), dulu janjinya akan dioperasikan pada Oktober 2012, tetapi sampai November ini belum ada realisasinya,” ungkap Ketua DPRD Lahat Herliansyah melalui anggota Komisi III Kusardin kemarin.

Untuk itu, DPRD selaku wakil rakyat menagih janji perusahaan tersebut. Untuk diketahui, sewaktu mengunjungi jalur alternatif tersebut, sesuai pantauan di lapangan, semuanya sudah dapat digunakan untuk mengangkut batu bara tanpa harus melalui jalan umum.

Menurutnya, keberadaan jalan alternatif batu bara sudah sangat mendesak, mengingat angkutan batu bara yang melalui jalur jalan umum sudah mulai meresahkan. “Kita akan memberikan warning (peringatan) keras kepada PT SLR agar dalam waktu dekat ini dapat kembali berkoordinasi dengan DPRD dan Dishubkominfo Lahat, sehingga pemakaian jalur alternatif tersebut dapat dilaksanakan,” katanya.

Terpisah, Kadishubkominfo Lahat Chaerudin mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak perusahaan. Cooperate Secretary PT SLR Danke Dradjat mengakui jika ada penundaan jadwal dari rencana semula ini.