Kondisi Masjid Raya Al Falaq Sragen yang memrihatinkan mengundang keprihatinan Komisi IV DPRD Sragen. Ketua Komisi IV, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sragen, Suhardjo, pun mengatakan sepakat mengalokasikan dana Rp4 miliar untuk membangun Masjid Raya Al Falaq Sragen pada RAPBD 2013.
Kepada Solopos.com Suhardjo menjelaskan alokasi dana pembangunan masjid raya telah disepakati di tingkat pembahasan komisi. Total anggaran yang disiapkan membangun masjid raya di Sragen mencapai Rp4 miliar. Dia memaparkan alasan Komisi IV menyetujui pembangunan masjid raya karena kondisi masjid jauh dari kata layak. Masjid itu direnovasi terakhir sekitar 25 tahun yang lalu.
“Mayoritas anggota komisi IV setuju mengalokasikan dana membangun masjid. Kami melihat masjid agung atau raya di daerah lain lebih megah dibanding milik Sragen. Bahkan dengan masjid di daerah di Sragen saja juga kalah. Padahal masjid raya itu kebanggan warga Sragen,” kata dia.
Menurut Suhardjo, apabila disepakati, masjid raya akan dibangun menggunakan dana APBD murni 2013. Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Sragen, Bambang Widjo Purwanto. Dia setuju apabila Masjid Raya Al Falaq dibangun. Namun dia menampik apabila pembangunan masjid dikaitkan dengan kontrak politik. “Tidak ada kontrak politik. Ini murni usaha membangun tempat ibadah supaya lebih nyaman,” ujar Bambang.
Penjaga parkir di Masjid Raya Al-Falaq, Sangke, 73, menyambut gembira berita pembangunan masjid raya. Menurut dia, kondisi masjid memprihatinkan. Dia menceritakan kondisi plafon usang dan bocor, halaman masjid tergenang air saat hujan karena diduga drainase buruk. Tak hanya itu, Sangke juga menjelaskan jemaah sering kekurangan air untuk wudu. “Seringkali setiap magrib itu jemaah kehabisan air wudu. Kondisi makin parah saat hujan,” cerita lelaki yang bekerja sebagai penjaga parkir selama 35 tahun.
Hal senada dikeluhkan salah seorang warga Sukodono, Dwi Woro Sulistini, 53. Dia prihatin melihat kondisi masjid. Terlebih dia pernah mendengar beberapa jemaah dari luar Sragen mengeluh karena kondisi masjid yang sudah tua.