Geng motor yang makin merebak di seluruh kabupaten kota menjadi keprihatinan tersendiri di Jawa Barat. Hampir setiap bulan ada saja peristiwa mengenaskan yang melibatkan geng motor di berbagai daera. Beberapa Calon Gubernur Jawa Barat pun memiliki resep masing-masing untuk penanganan kasus ini.
Rieke Diah Pitaloka pun mengatakan bahwa akar masalah adalah sistem sosial dan hukum yang kurang berjalan. Unsur pendidikan dan kesadaran hukum masyarakat dikatakan masih kurang.
"Saya melihat mereka itu kumpul dan membentuk geng hanya untuk hiburan dan kreativitas saja, bukan mau cari permusuhan. Dalam organisasi serta keseharian mereka saya yakin, mereka punya skala prioritas dalam hidup, masa mau jadi geng aja, tidak mungkin," ujarnya usai perayaan Hari Guru di Gedung Indonesia Menggugat, di Bandung.
Ia mengatakan, jika para pemuda yang terlibat geng motor sampai melakukan tindakan kriminal, jangan salahkan akibat perilakunya, namun harus dipersalahkan karena sistim hukum di negara kita yang tidak tegas.
"Saya ini orang yang suka dengan kreatifitas anak muda, serta mendukung apa yang menjadi keinginan kaum muda dalam mengaktualisasikan sejauh mana kreatifitas mereka tersebut, untuk itu mari kita duduk bareng untuk menampung keinginan para geng motor ini," ujarnya.