Pelayanan Kantor Imigrasi Kelas I Medan selama enam bulan terakhir mulai membaik. Banyak warga Medan yang mengaku sudah puas dengan pelayanan pembuatan paspor dari para pegawai kantor tersebut.
Berdasarkan hasil evaluasi kuesioner selama enam bulan terakhir,mayoritas masyarakat menyatakan puas dengan pelayanan yang diberikan pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Medan. Dari 2.504 kuesioner yang masuk ke kotak saran, 1.306 orang menyatakan puas, 1.027 orang kurang puas, dan hanya 171 orang yang mengaku tidak puas. “Pembukaan kotak saran tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kantor imigrasi sengaja kami buka blakblakan agar semua masyarakat tahu.
Ada beberapa jawaban konsumen, di antaranya tidak puas, kurang puas,dan puas,”kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I MedanFrimenFS Aruansaatmemaparkan hasil evaluasi kuesioner di kantornya,Selasa (4/12). Penilaian yang dilakukan dalam kuesioner ini meliputi sikap petugas di pintu gerbang ketika memasuki kantor, sikap petugas dibagian informasi, sikap kasir,sikap di loket pendaftaran, hingga sikap petugas foto. Menurut dia, pembuatan kuesioner tersebut bertujuan memperbaiki pelayanan Kantor Imigrasi Kelas I Medan.
Dengan membuka kotak saran dan memperlihatkannya kepada masyarakat luas diharapkan dapat diketahui di lini mana pelayanan yang kurang memuaskan. “Isi kotak saran ini mulai dari Juli hingga Desember. Jadi setiap setengah tahun dibuka dan dievaluasi. Di sini kami akan mengerti bagaimana tanggapan masyarakat terhadap pelayanan kami,” tukasnya. Sejatinya, selama Juli- Desember, sebanyak 24.000 warga Medan melakukan permohonan paspor.Namun dari jumlah tersebut kebanyakan tak mau memberikan komentar soal pelayanan kantor yang dipimpinnya itu.
Di sisi lain,anggota Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut) Syahrial Harahap menyambut baik terobosan yang dilakukan Kantor Imigrasi Kelas I Medan dengan membeberkan secara terbuka kepada publik seputar saran dan kritik masyarakat yang masuk. Dia menilai cara yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Medan ini merupakan sikap pemberani dan bertanggung jawab. Meski masih banyak masyarakat yang merasa belum puas dengan pelayanan kantor tersebut, namun Syahrial tetap memberikan apresiasi yang tinggi kepada instansi tersebut.“Ini merupakan sikap yang berani.
Kalau ada yang tidak puas atau kurang puas dengan pelayanan jangan ditutup- tutupi,beberkan kepada masyarakat agar semua tahu,” tuturnya. Memang, Kantor Imigrasi Kelas I Medan masih butuh banyak pembenahan. Mulai dari kursi di ruang tunggu loket yang jumlahnya tak mampu menampung masyarakat yang antre, hingga tidak adanya papan informasi sebagai panduan warga jika ingin berurusan. Tapi paling tidak dengan adanya keterbukaan ini diharapkan ke depan pelayanan paspor bisa lebih baik.
Pengamat statistik Amhar Muslim dalam kesempatan yang sama mengatakan, banyaknya masukan atau saran yang masuk ke kantor Imigrasi tersebut harus bisa menjadi mesin pompa untuk menggenjot semangat para pegawai di instansi yang bersifat vertikal tersebut. “Jumlah masyarakat yang puas dengan pelayanannya masih tinggi kalau saya lihat. Artinya, jika dilihat secara statistik kepercayaan masyarakat masih tinggi terhadap Kantor Imigrasi, dan itu hasilnya masih baik,”tandasnya.