Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia asal Sumatera Selatan (Sumsel) merasa prihatin dengan permasalahan yang menimpa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumsel.

Karena itu, para senator ini merasa perlu melakukan kunjungan kerja ke Bawaslu Sumsel. Meski demikian, anggota DPD RI Aidil Fitrisyah mengatakan, pihaknya optimistis, anggaran pengawasan Pilkada Sumsel yang dibutuhkan Bawaslu tetap dapat diakomodasi Pemprov maupunDPRDSumsel. “Terkait keinginan mengundur jadwal pelaksanaan pilgub, saya rasa sedikit terlambat, hanya kami yakin pemerintah dan legislatif tak akan tinggal diam menyikapi permasalahan ketiadaan dana pengawasan Pilgub Sumsel 2013 ini,” kata Aidil. 

Anggota DPD RI lainnya, Pearcha Leanpuri, optimistis permasalahan ini akan dapat segera dicarikan solusinya jika antara Bawaslu, KPUD, Pemprov, dan DPRD Sumsel mau duduk bersama untuk mencari jalan keluarnya. Sementara itu, Ketua Bawaslu Sumsel Andika Pranata Jaya mengatakan, terkait anggaran pengawasan Pilkada Sumsel, pihaknya sudah mulai menemui titik terang.

Meskipun, hingga kini Bawaslu belum mendapat pernyataan resmi terkait hal ini. “Kalau anggaran pengawasan pilgub yang diajukan Bawaslu sebelumnya sebesar Rp200 miliar itu memang harus dipangkas, tolong pemangkasan itu, kami (Bawaslu) diajak bicara,” kata Andika di Sekretariat Bawaslu Sumsel kemarin. Hal itu, menurut Andika, penting untuk menghindari agar jangan sampai terjadi pemangkasan anggaran terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengawasan Pilkada Sumsel 2013,yang dinilai bagian penting dari rangkaian program pengawasan Bawaslu. 

Menurut Andika, sejumlah kegiatan yang terkategori penting dalam pelaksanaan pengawasan Pilkada Sumsel 2013 seperti pengawasan hingga tingkat desa, pengawasan daftar pemilih tetap (DPT),dan pengawasan terhadap retribusi surat suara.“Kami mohon agar kegiatan-kegiatan penting serupa ini jangan dipangkas. Kalaupun ada pemangkasan atau pengurangan besaran anggaran pengawasan Pilgub Sumsel ini, kami minta dikonfirmasi terlebih dahulu ke Bawaslu,” ujar Andika.