Penggunaan Anggaran Rp160 Miliar Tidak Jelas

sumber berita , 03-01-2013

Pemkab Bandung Barat mencairkan anggaran sekitar Rp160 miliar dari APBD 2012 pada dua minggu terakhir Desember tahun lalu. Akan tetapi, penggunaan uang tersebut tidak jelas peruntukannya.

Koodinator Pusat Kajian Politik Ekonomi dan Pembangunan (Puskapolekbang) KBB Holid Nurjamil menilai, pencairan itu sarat dengan unsur kepentingan, seperti menghindari sisa lebih penggunaan anggaran (silpa). Menurut dia, silpa APBD KBB 2012 masih sangat besar, angkanya mencapai Rp100 miliar. Angka itu bisa semakin membengkak, jika tidak dicairkan pada dua minggu terakhir Desember 2012.

“Dua tahun kebelakang, silpa APBD KBB mencapai lebih dari Rp200 miliar. Tahun ini pun jika tidak ada pengurangan anggaran yang gila-gilaan di akhir tahun, silpanya masih tetap besar,” kata Holid. Puskapolekbang mempertanyakan percairan itu, apakah anggaran yang dicairkan itu memang benar peruntukannya atau hanya sekedar akal-akalan agar nilai silpa tidak terlalu besar. Hal ini harus dipertanggungjawabkan. 

Akan sangat riskan jika diakhir tahun anggaran kegiatan-kegiatan yang tidak teranggarkan justru muncul. Anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) dari Partai Demokrat Asep Hendra Maulana menuding sikap Bupati Abubakar tidak tegas. Abubakar dianggap tidak berani mengambil keputusan sehingga banyak program dan kebijakan pemerintah daerah yang tidak terealisasi. “Bupati yang sekarang mencla-mencle, tidak berani, dan tidak tegas. 

Itulah yang membuat KBB sulit berkembang,” kata Asep. Anggota Komisi C DPRD KBB ini menilai sikap mencla-mencle itu terlihat pada mengambil keputusan kebijakan anggaran. Akibatnya beberapa kegiatan tidak berjalan. Dia mencontoh anggaran untuk Persikabar yang sampai sekarang belum dicairkan. Alasannya pun tidak jelas.

Diposting 03-01-2013.

Dia dalam berita ini...

Asep Hendra Maulana

Anggota DPRD Kab. Bandung Barat 2009-2014
Partai: Demokrat