Terminal Ciakar Perlu Dioptimalkan

Pembangunan simpul keramaian di sepanjang jalan by pass yang merupakan jalur Terminal Ciakar perlu dilakukan untuk meramaikan kembali Terminal Ciakar yang semakin sepi. 

Kepala UPTD Terminal Dinas Perhubungan Kabupaten Sumedang Dodi Yohandi mengatakan harus ada konsep pembangunan yang mengarah pada penarikan massa di sekitar Terminal Ciakar untuk membangun keramaian yang sekarang mulai tampak hilang. “Sumedang merupakan daerah lintasan jadi memang wajar keadaan terminal sepi. Jumlah kendaraan yang melintas ke daerah Sumedang memengaruhi keramaian di Terminal Ciakar,” kata Dodi. 

Dia mengatakan, jumlah kendaraan umum yang melintas dari Cirebon–Bandung atau sebaliknya pada 2009 mencapai sekitar 400 kendaraan, sedangkan sekarang hanya sekitar 80 kendaraan yang melintas ke Terminal Ciakar. “Penurunan jumlah keramaian juga karena ada beberapa terminal bayangan di beberapa tempat. Penghapusan terminal bayangan sudah kita koordinasikan dengan pihak kepolisian,” kata Dodi. 

Jalan perlintasan by pass yang menjadi jalur lintasan ke Terminal Ciakar juga harus dioptimalkan. Ada beberapa kendaraan umum yang seharusnya melewati atau singgah ke Terminal Ciakar tapi melewati jalan protokol sehingga ikut memengaruhi sepinyaTerminal Ciakar. Apabila sekitar terminal ada simpul keramaian seperti tempat perbelanjaan maka Terminal Ciakar akan ramai kembali dengan banyaknya jumlah kunjungan masyarakat.

Termasuk menghidupkan kembali angkutan kota (angkot) di Terminal Ciakar akan kembali hidup. “Harus ada konsep untuk penempatan toko-toko di sepanjan jalan by pass.Misalnya di sepanjang jalan by pass dikhususkan untuk tempat penjualan komoditas tertentu,” kata Dodi. Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Sumedang Ermi Triaji mengatakan, memang harus ada pengalihan pusat keramaian dari jalur protokol ke jalur by pass untuk membantu menghidupkan kembali Terminal Ciakar. “Di wilayah protokol memang sudah banyak penumpukan seperti kemacetan. Pembangunan di wilayah jalur by pass atau disekitar Terminal Ciakar harus terlebih dahulu melalui pengkajian tata ruang,” kata Ermi.