Pemaparan Nama SUS Gedebage Dibatalkan

Tim Peneliti dan Pengkaji Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unpad batal melakukan ekspose (pemaparan) untuk pemberian nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage di depan DPRD Kota Bandung. Kajian LPPM Unpad tersebut menjadi penting karena DPRD Kota Bandung akan menggunakan metode polling berdasarkan nama-nama dan kriteria yang diberikan LPPM Unpad.

Rapat ekpose pemberian nama SUS Gedebage yang dipimpin Ketua DPRD Erwan Setiawan akhirnya menginstruksikan kepada Komisi A dan D untuk mengundang kembali Tim Pengkaji dan Peneliti LPPM Unpad untuk hadir dalam rapat kerja yang akan diselenggarakan pada Kamis (17/1). "Pada Kamis, Profesor Nina Lubis harus hadir dalam rapat kerja dengan Komisi A dan D. Saya sudah memberikan surat tugas kepada Komisi A dan D, nanti mereka mempelajari kajian akademis Bu Nina," ucapnya di depan Ruang Paripurna DPRD Kota Bandung, Senin (14/1/13).

Dia menuturkan, hingga kini DPRD juga mendapat masukan dan aspirasi dari masyarakat mengenai pemberian nama SUS Gedebage. "Dari masukan dan aspirasi ke dewan, nanti akan digabung dengan masukan Bu Nina Lubis," ujar Erwan.

Menurut dia, Nina Lubis selaku Ketua Tim Pengkaji dan peneliti LPPM Unpad tak bisa hadir karena ada halangan. "Padahal, beliau menjanjikan hadir dalam pertemuan hari ini," kata Erwan.

Dia menambahkan, finishing atau pemberian nama akan diserahkan kepada masyarakat melalui metode poling. Sementara itu, Ketua Tim Pengkaji dan peneliti nama SUS Gedebage, Nina Lubis saat dihubungi "PRLM" membantah pernyataan Erwan bahwa ketidakhadirannya karena adanya kegiatan lain.

"Pada Minggu (13/1) pertemuan yang diagendakan dilaksanakan pada Senin (14/1) dibatalkan oleh sekretariat DPRD Kota Bandung. Tiba-tiba sekretariat DPRD meminta kami hadir untuk ekpose hasil kajian dan penelitian pada Senin (14/1)," ucap Nina.

Menurut dia, secara umum kriteria pemberian nama untuk stadion di Indonesia berasal dari tokoh masyarakat yang sudah meninggal.