DPRD Sesalkan Manajemen PDAM

DPRD Kota Palopo menyesalkan manajemen PDAM. Pihak manajemen dinilai membiarkan keropos saluran induk sistem penyuplaian air bersih ke masyarakat di sepanjang Jalan Pongsing.

Sejauh ini DPRD sudah memperjuangkan anggaran melalui dana penyertaan modal dari APBD sebesar Rp14 miliar untuk perbaikan. Namun, dialihkan ke bidang lain.

Anggota Komisi III DPRD Kota Palopo, Irwan Hamid mengatakan, akibat pembiaran kondisi pipa induk yang semakin keropos itu tidak hanya akan merugikan PDAM dan pelanggan PDAM, tetapi juga berdampak pada masyarakat pengguna jalan akibat kerusakan jalan dan munculnya mata anggaran baru untuk perbaikan jalan tersebut.

“Kondisi ini memang harus disikapi cepat dengan segera melakukan penggantian pipa,” tutur Irwan kepada FAJAR, Rabu, 16 Januari.

Kondisi itu, sebutnya, boleh dikategorikan kekeliruan manajemen PDAM. Sebab, sejauh ini DPRD sudah sangat merespons dengan dialokasikannya dana penyertaan modal ke PDAM.

"Nilainya, kalau tidak salah mencapai Rp14 miliar. Harusnya, karena sudah tahu keropos, tapi masih belum dilakukan penggantian dengan memanfaatkan anggaran itu. Hanya dialihkan ke bidang lain, yakni pembangunan jaringan di Bambalu. Padahal, kondisi ini yang sangat prirotas,” sesalnya.

Oleh karena itu, Irwan mengharapkan agar PDAM mengubah kebijakannya dengan cepat. “Kondisi itu rawan menimbulkan dampak yang merugikan semua pihak, mulai dari kurangnya penyuplaian air bersih ke masyarakat akibat pipa yang bocor, jalan menjadi rusak, dan rawan menimbulkan kecelakaan bagi pengguna jalan akibat fisik jalan yang berlubang,” imbau Irwan.

Menurut politikus PDK itu, alasan PDAM untuk menunggu anggaran dari pusat untuk perbaikan pipa tersebut sudah tidak logis lagi. Apalagi, prosesnya baru tahap pengusulan. “Intinya, ini yang harus diprioritaskan dari anggaran yang sudah ada sekarang,” kuncinya.