Raskin Banyumas tak Layak Konsumsi

sumber berita , 12-02-2013

Beras untuk keluarga miskin (raskin) yang dibagikan Bulog Sub Divre Banyumas Jawa Tengan antara 6-9 Februari 2013 ke rumah tangga sasaran (RTS) tidak layak konsumsi, berwarna kuning dan pecah-pecah.

Tim Pemantau Raskin DPRD Banyumas Yoga Sugama yang melakukan penelusuran raskin yang dibagikan empat hari lalu kepada RTS di tujuh kecamatan di Kecamatan Pekuncen, Kembaran, Sumbang, Patikraja, Kedungbanteng, Baturraden dan Karanglewas dan ternyata tidak layak konsumsi.

"Beras yang dibagikan kepada warga miskin sudah berwarna kuning dan tingkat broken (pecah) lebih dari 25 persen, tidak sebanding dengan kualitasnya dengan harga pasar. Padahal harga tebus sesuai pembelian pemerintah cukup tinggi Rp Rp 6.600 per kilogram," kata Yoga.

Namun yang diketahui masyarakat penerima raskin, karena harga tebus raskin murah Rp 1.600 per kg, sehingga ketika mereka menerima raskin dengan kualitas asalan tidak berani protes, dan menerima raskin apa adanya.

Padahal subsidi yang diberikan pemerintah cukup besar, agar bisa memiliki stok untuk cadangan pangan nasional untuk memenuhi kebutuhan raskin, stok untuk kebutuhan darurat seperti bencana alam, stok menghadapi kekeringan. "Harga HPP hampir sama dengan harga pasar, bedanya beras di pasaran jauh lebih bagus ketimbang raskin," kata Yoga sambil memperlihatkan sampel bukti raskin hasil temuan di sejumlah RTS di tujuh kecamatan.

Pengecekan yang dilakukan eksekutif di gudang Bulog selama ini hanya sekedar seremonial saja, tanpa lapangan.

Sementara Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Banyumas, Tjutjun Sunarti Rochidi mengatakan hingga saat ini belum ada laporan dari kecamatan tentang temuan raskin tidak layak konsumsi.

Tjutjun yang juga Ketua Tim Harian Raskin Banyumas membantah bahwa kunjungannya ke gudang Bulog hanya formalitas. Diakui pihaknya tidak menemukan raskin tidak layak komsumsi di gudang Bulog.

"Saya justru mempertanyakan temuan raskin yang tidak layak itu seperti apa," jelasnya.

Diakui, hasil pengecekan 1.866 ton raskin di tiga gudang Bulog yakni di gudang Sokaraja, Klahang, dan Wangon memang ada perbedaan kualitas beras antara beras pengadaan Maret - April dengan Desember 2012. Beras yang kecokelatan yang dibagikan kemungkinan pada pengadaan Maret-April 2012.

Secara terpisah, Humas Bulog Subdivisi Regional (Subdivre) IV Banyumas Priyono menyatakan bahwa kualitas raskin memang berbeda dengan beras di pasaran. “Kalau raskin sudah melalui proses penyimpanan.

"Raskin itu hasil penyerapan April dan Desember 2012 silam, sehingga wajar, tidak terlalu putih tapi masih layak konsumsi. Jika memang masyarakat menghendaki penukaran, silakan saja, bisa laporan ke desa,” kata Priyono.

Diposting 12-02-2013.

Dia dalam berita ini...

Yoga Sugama

Anggota DPRD Kab. Banyumas 2009-2014 Kab. Banyumas 1
Partai: Gerindra