Dubes Australia Apresiasi Hanura

sumber berita , 14-02-2013

Duta Besar Australia untuk Indonesia Greg Moriarty mengaku kagum dengan pesatnya kepedulian terhadap perempuan di ranah politik Indonesia. Secara khusus Moriarty juga menyatakan salut kepada Hanura sebagai parpol peduli gender. Kekaguman Moriarty itu terkuak dalam diskusi terbatas bertema ‘Perempuan dalam Politik Indonesia’ yang digelar Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Rabu (13/2).

Pada diskusi usai sarapan pagi itu, selain hadir Dubes Moriarty dan istri sebagai pengundang, juga dihadiri para diplomat Australia di Jakarta, serta para anggota DPR perempuan dari seluruh parpol. Dubes menyatakan kekaguman akan pesatnya perkembangan kepedulian akan perempuan di politik Indonesia.

Dalam diskusi tersebut, Dubes Moriarty memahami betapa sulitnya memenuhi kuota keterwakilan perempuan dalam politik sebagaimana disyaratkan undang-undang. Karena itulah, menurut dia, kemajuan yang telah dicapai dalam bidang kesetaraan gender dalam politik Indonesia saat ini, patut diberi apresiasi. “Itu percepatan yang mengagumkan,” kata Moriarty.

Anggota Komisi II DPR dari Partai Hanura, Miryam S Haryani, balik megapresiasi Dubes Moriarty. Menurutnya, Dubes terkesan ketika dirinya membuka fakta bahwa Hanura tak hanya telah melampauai batas quota 30 persen caleg perempuan, tapi juga posisi caleg perempuan itu berada di urutan teratas.

“Beliau terkesan ketika saya buka fakta bahwa partai kami tak hanya telah melampaui batas kuota 30 persen caleg perempuan, tetapi juga posisi caleg perempuan itu berada di urutan-urutan atas,” kata Miryam.

Apalagi, menurut dia, saat ini komposisi perempuan di kepengurusan DPP Partai Hanura pun hampir mencapai 40 persen. “Mendengar itu, beliau bilang Hanura benar-benar parpol peduli perempuan,” katanya lagi.

Menurutnya, tak hanya soal kuota yang sebenarnya harus diperhatikan untuk tahu suatu parpol benar-benar peduli perempuan atau sekadar memenuhi kuota. Bila calon-calon anggota legislatif itu ditaruh di nomor buncit, dipastikan parpol itu sekadar memajang caleg perempuan untuk memenuhi kuota.

“Sebab, meski sistimnya sudah suara terbanyak, tetapi masyarakat masih salah melihat bahwa nomor urut itu menunjukkan prioritas dan kemampuan calon. Padahal kan tidak," katanya.

Diposting 14-02-2013.

Dia dalam berita ini...

DPR-RI 2009 Jawa Barat VIII
Partai: Hanura