Proyek rehab ruang kelas serta pembangunan ruang kelas baru (RKB) sejumlah SMPN di Sukoharjo ditengarai tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Dalam inspeksi mendadak (sidak) Komisi IV DPRD kemarin ditemukan banyak bangunan yang belum selesai dan kondisinya sudah rusak meski baru saja dibangun. ”Dalam sidak di tiga SMPN, proyek rehab maupun pembangunan RKB tidak ada yang selesai sesuai RAB yang seharusnya. Padahal anggaran yang digunakan adalah anggaran tahun 2012 bantuan dari provinsi,” kata anggota Komisi IV Sumarno Budi Pranoto kemarin.

Politikus PPP tersebut mengungkapkan, sidak dilakukan di SMPN 1 Bendosari yang mendapatkan alokasi dana Rp400 juta, SMPN 2 Sukoharjo yang mendapatkan Rp900 juta,dan SMPN 4 Sukoharjo yang mendapatkan dana Rp400 juta. Namun, rehab maupun pembangunan RKB tidak ada yang memuaskan.Pasalnya, banyak pembangunan yang belum selesai namun sudah ditinggalkan rekanan. 

Sumarno mencontohkan SMPN 1 Bendosari yang membangun tiga RKB. Seharusnya tiga RKB tersebut selesai 100%. Namun, saat sidak kemarin, Komisi IV mendapati pembangunan belum selesai karena ada beberapa material yang belum dipasang. Giyarto juga mengatakan, dalam proyek tersebut pemborong terkesan lari dari tangungjawab. Pasalnya, pemborong tidak melakukan serah terima secara resmi pada sekolah ketika pekerjaan dinilai sudah selesai. 

Kepala SMPN 1 Bendosari Sungkono mengakui proyek pembangunan RKB di sekolahnya belum ada penyerahan dari rekanan pelaksana proyek.Bahkan, kunci ruangan kelas yang dikerjakan hanya dititipkan pada tukang kebun atau penjaga sekolah.