Dana operasional RT/RW yang distop sejak 2012 segera dicairkan kembali tahun ini oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

Bantuan akan diberikan dalam bentuk kegiatan yang bermanfaat. Plt Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya sudah meminta dinas terkait terutama Bapermasper & KB dan sekretaris daerah (sekda) supaya tahun ini diupayakan ada lagi dana RT/RW. “Secara teknis (hibah) memang tidak pernah ketemu, tapi tahun ini akan kita upayakan lagi,” ucapnya kemarin. Untuk diketahui, dana operasional RT/RW tidak dapat dicairkan pada 2012 karena terbentur Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 32/2011.

Di dalam aturan ini disebutkan, hibah hanya dapat diberikan kepada organisasi masyarakat yang sudah berbadan hukum. Menurut Hendi, panggilan akrab Hendrar Prihadi, dana operasional RT/RW bisa diberikan berupa kegiatan yang sesuai dengan ketentuan. Yang terpenting, anggaran bermanfaat untuk RT/RW. Besaran dana operasional RT/RW tahun ini bisa sama atau lebih banyak dari 2012 sesuai formulasi yang disiapkan. Wakil Ketua DPRD Kota Semarang HA Supriyadi sebelumnya mengatakan, Pemkot Semarang perlu mencarikan formula yang terbaik agar dana operasional tetap bisa diberikan kepada RT/RW.

Menurutnya, beban RT/RW sangat berat untuk menjalankan tugas-tugasnya. Pemkot bisa belajar dari daerah-daerah lainnya yang juga masih tetap bisa memberikan dana operasional tersebut. “Daerah yang berani memberikan dana operasional itu, pasti ada landasan hukumnya, pemkot bisa melakukan studi banding,” ujarnya. Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang Danur Rispriyanto menambahkan, salah satu kabupaten/kota yang masih mengalokasikan bantuan operasional untuk RT/RW adalah Tangerang. 

S Hermawan, Ketua RT 09/RW 07 Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan mengatakan anggaran operasional RT/RW yang diterimanya Rp250.000/tahun. “Tapi dipotong Rp40.000 untuk snackdan makan. Sekarang tidak menerima, saya tetap bekerja dan tidak mundur,” ucapnya.