Jembatan Dompak Terancam Ambruk

Jembatan III Dompak yang menghubungkan Dompak Darat dengan Dompak Laut terancam ambruk. Sebabnya, truk pengangkut bauksit bebas melintas hilir-mudik melalui jembatan tersebut.

Pantauan di lapangan, Kamis (7/3), truk-truk besar itu mengangkut bauksit dari aktivitas penambangan oleh PT Lobindo di KM 8 Atas tepatnya di Kampung Sei Serai, Dompak Tanjungpinang. Ternyata, selain menggunakan akses jalan utama menuju pusat Pemrintahan di Dompak, perusahaan tersebut juga memanfaatkan jalan lewat Jembatan III.

Truk-truk bermuatan bauksit yang melaju beriringan itu juga tidak dilengkapi dengan penutup bak. Akibatnya, banyak bauksit yang tercecer sehingga mengganggu pengguna jalan. Tak jarang, sejumlah kendaraan dinas milik Pemprov Kepri dan mobil pribadi, terlebih lagi pengendara sepeda motor yang sengaja menghentikan kendaraannya. Selain banyaknya debu yang ditimbulkan oleh truk, para pengendara juga memilih mengalah karena truk-truk besar itu tidak melambatkan laju kendaraanya walau berada di atas jembatan.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, Muramis saat dihubungi mengatakan, masalah ini bukan wewenang Dishub. Menurut dia, Jembatan III Dompak masih dalam pengawasan dan pemeliharaan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kepri.

"Bila nanti saya ngomong, takut menyalahi aturan karena jembatan tersebut masih dalam wewenang Dinas PU. Coba tanya saja ke pihak PU yang lebih mempunyai wewenang," ujar Muramis melalui sambungan telepon. Dia mengaku tengah berada di Jakarta mengikuti kegiatan Kementerian Perhubungan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo yang ditemui usai mengikuti rapat paripurna di DPRD Provinsi Kepri di Dompak mengatakan, kalau penggunaan jalan umum untuk pengangkutan bauksit di Dompak tidak ada. Namun di luar Dompak memang ada dan berpotensi membuat rusak jalan umum tersebut.

"Bila teman-teman wartawan mengikuti kegiatan di Senggarang beberapa waktu lalu, saya sudah melakukan komunikasi dengan Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah. Bahkan saat itu mengajak Kepala Dinas Perhubungan, Pak Muramis untuk melakukan koordinasi dengan Dishub Kota Tanjungpinang sebagai pemilik wilayah," kata Soerya.

Menurut Soerya, Dishub Kepri bukan beroperasional di lapanagan secara langsung, namun salah satu tugasnya adalah mengawasi jalannya pemerintahan dan pembangunan di Kepri ini.

"Kemarin, saya telah meminta kepada Walikota Tanjungpinang untuk memanggil Dinas Perhubungan Tanjungpinang untuk berkoordinasi dengan Dishub Kepri. Karena aturan tentang jalan itu di Dishub, yang mengetahui tonase barang yang diangkut juga Dishub. Dan itu bukan hanya bauksit tetapi juga barang-barang lainnya. Bila melewati tonase boleh atau tidak. Apabila tidak boleh apa sanksinya dan itu jelas telah diatur," katanya.

Dikatakan, Dishub Kepri tidak boleh langsung turun ke lapangan. Yang turun ke lapangan adalah Dishub Kota Tanjungpinang sebagai pemilik wilayah. Dishub Kepri sifatnya hanya koordinasi dengan Dishub Tanjungpinang.

"Namun Dishub Kepri bisa mengawasi di dalamnya. Selain itu, terkait beban yang dibawa oleh truk pengangkut bauksit yang melintasi jembatan, tentu harus sesuai tonasenya. Jembatan itu, saat dibangun tentu sudah diukur kekuatan dan kapasitas kemampuan jembatan. Dan yang berwenang terkait boleh tidaknya kendaraan melintasi jembatan, adalah wewenang Dinas Perhubungan," katanya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua III DPRD Provinsi Kepri, Iskandarsyah mengatakan, Jembatan III Dompak memang masuk domainnya Pemko Tanjungpinang.

"Saya pikir memang ini sangat mengganggu sekali bagi masyarakat dan juga pegawai yang bekerja di Dompak ini. Seharusnya pengangkutan bauksit itu dilakukan pada malam hari agar meminimalisir terganggunya masyarakat. Kami juga menghargai teman-teman yang bekerja di pertambangan bauksit. Namun carilah yang terbaik," kata Iskandarsyah.

"Kita tunggu saja penertiban yang akan dilakukan oleh Walikota Tanjungpinang. Dan memang pengangutan bauksit itu terjadi di depan mata kita. Jelas sekali kita merasa prihatin," kata dia lagi.

Menurut Iskandarsyah, sebelum membangun jembatan, tim tentu sudah memperhitungkan kekuatannya. Tapi yang disayangkan adalah ceceran bauksit yang sangat mengganggu masyarakat lainnya karena menimbulkan debu dan mengotori jalan.

"Coba lihat sekarang jalan tersebut telah berubah warna dari hitam menjadi merah. Dan banyak pula yang rusak. Seharusnya mereka juga memikirkan keyamanan masyarakat lain dalam berlalulintas. Bila perlu, jalur pengangkutan dialihkan atau mencari alternatif jalan lain. Kalau kekuatan jembatan, saya kira kuat," katanya.

Sementara itu, Kepala Dishub Kota Tanjungpinang, Wan Samsi saat ditelepon untuk konfirmasi terkait masalah ini, tidak menjawab panggilan. Padahal, terdengar nada sambung dari telepon selulernya.

Diposting 08-03-2013.

Dia dalam berita ini...

Iskandarsyah

Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau 2009-2014 Kepulauan Riau 3
Partai: PKS