Anggota Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI Tantowi Yahya mengatakan lembaga internasional Global Fund siap memberikan bantuan data kesehatan sekaligus dana hibah untuk kegiatan preventif HIV/AIDS di Indonesia.
“Saat ini kita sulit merealisasikan peningkatan persentase APBN untuk kesehatan lebih tinggi dari 5 persen. Tawaran dari Global Fund untuk ikut membiayai program kesehatan nasional tentu tidak boleh dilewatkan begitu saja,” kata Tantowi Yahya.Anggota F-PG DPR yang juga duduk di Komisi I itu saat ini sedang mengikuti sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) di Quito, Kolombia.
Menurut dia, bantuan tersebut merupakan angin segar bagi DPR dan Pemerintah dalam merancang program kesehatan. Untuk mendapatkan dana bantuan itu, Global Fund mensyaratkan untuk suatu negara harus membuat program kerja nasional.
“Oleh karena itu, perlu kerja sama antara DPR dan Pemerintah untuk memasukkan ke dalam APBN karena mereka mesyaratkan itu. Kalau program kerja nasional dinilai layak, bantuan itu akan segera dicairkan,” tuturnya.
Tantowi mengatakan bahwa Indonesia tampaknya tidak akan kesulitan karena program pemberantasan HIV/AIDS sudah menjadi bagian program Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs).
Dalam butir keempat, kelima, dan keenam MDGs tercantum Tujuan Pembangun Millennium adalah mengatasi kematian bayi, kesehatan ibu, dan HIV/AIDS. “Indonesia pun merupakan satu dari dua negara anggota IPU yang memasukkan program MDGs menjadi bagian kerja DPR yang dibuktikan dengan terbentuknya panja MDGs,” katanya.
Kebetulan Global Fund juga telah menambah program bantuan, yang dalam hal ini tidak hanya untuk HIV/AIDS, tetapi juga untuk kesehatan ibu dan kematian bayi. “Jadi, sudah cocok dengan program panja MDGs yang kita miliki,” ujarnya.
Menurut dia, dalam kasus HIV/AIDS Indonesia memang tidak separah neara-negara di gurun sahara dan Afrika yang memiliki tingkat kematian tinggi. Namun, Indonesia tetap bisa memberikan kontribusi untuk dunia.
“Usulan yang mudah-mudahan diadopsi anggota parlemen lainnya adalah anggota IPU senantiasa berusaha meyakinkan pemerintah masing-masing untuk meningkatkan anggaran kesehatan. Program bagus hanya bisa berhasil jika ada dukungan dana,” tuturnya.