Hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat memicu kritik sejumlah kalangan. Tampilnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat menimbulkan tanya bagaimana bisa sang Presiden membagi antara tugas negara dan partai.
Wasekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, mengatakan, partainya menyikapi positif apa pun penilaian publik saat ini. Menurut dia, terlalu dini menilai Demokrat mundur ke belakang.
"Kami positif saja. Nanti, setelah semua bekerja dalam sistem baru yang bakal terbentuk, baru lah penilaian dilakukan," ujar Ramadhan kepada VIVAnews.
Kekhawatiran publik bahwa konsentrasi SBY dalam menjalankan roda pemerintahan terpecah, dapat dijawab dengan rekam jejak SBY yang selama ini taat asas.
"Tunggu lah. Yang pasti, kami tahu selama ini Pak SBY taat asas. Menteri-menteri asal PD selalu taat asas, aturan, dan etika. Artinya, tak akan ada kegiatan partai dilakukan di saat hari kerja. Pastilah itu hari libur atau malam hari," kata Ramadhan.
Dia menegaskan, saat ini formatur masih punya waktu untuk bekerja. Restrukturisasi yang dilakukan tidak terbatas pada tiga posisi yang diumumkan SBY.
"Formatur kan sedang bekerja. Ini melengkapi penunjukan trio Mangindaan-Syarif Hasan-Marzuki Alie di Wanbin, Ketua Harian, dan Majelis Tinggi. Tentu ada reposisi, penguatan, penajaman yang disesuaikan dengan strategi partai ke depan," tuturnya.
Menurut dia, partainya tengah euforia. "Kami ingin melepaskan kelegaan hati KLB lancar, mulus, dan sesuai harapan. Tapi, tak boleh euforia berkepanjangan apalagi berlebihan, kami ingin partai kembali fokus bekerja," katanya.