Anggota Komisi I DPR RI Tjahjo Kumolo memandang perlunya menata kembali pola pembinaan disiplin mental pasukan elite, menyusul 11 oknum Kopassus menjadi tersangka kasus penyerangan LP Cebongan Sleman yang menewaskan empat tahanan.
“Pola pembinaan disiplin mental pasukan elite perlu ditata kembali, setidaknya masalah menahan emosional pribadi,” kata Tjahjo.
Terkait hasil Tim Investigasi TNI AD yang menemukan fakta keterlibatan 11 oknum anggota Kopassus dalam insiden LP Cebongan, Tjahjo yang juga Sekjen PDIP itu mengatakan terkejut karena semua ia tidak pernah menyangka demikian.
Sebelumnya, Tjahjo menyatakan tidak masuk akal apabila satuan Kopassus sampai menyerbu sebuah lembaga pemasyarakatan, apalagi motifnya hanya balas dendam korps.
“Saya yang awalnya meyakinkan diri saya menyatakan terbuka di opini media sangatlah kecil kemungkian oknum Kopassus terlibat bertindak segegabah itu, ternyata saya salah menilai,” ujarnya.
Tjahjo mengakui, sebagai manusia biasa, mungkin dapat dipahami untuk membela teman atau korps. Namun, pasukan elite itu diharapkan mampu menahan emosi diri untuk tidak melakukan hal-hal yang menimbulkan nama korps TNI tercoreng.
Karena itu, ia menekankan kembali perlunya penataan ulang pola pembinaan disiplin mental pasukan elite agar menjadikan mereka sebagai manusia yang terlatih secara profesional untuk membela keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI.