Effendi Simbolon: Blok Mahakam Lebih Layak Dikelola Perusahaan Nasional

Anggota Komisi VII DPR Effendi Simbolon menyatakan Blok Mahakam yang kontraknya habis dikelola Total E&P Prancis pada 2017 mendatang lebih layak dikelola perusahaan nasional.

"Tidak harus Pertamina lho. Karena saya malah khawatir sama Pertamina. Nanti malah dibikin KSO-KSO (kerja sama operasi) lagi," kata Effendi kepada JurnalParlemen di Jakarta, Selasa (16/4).

Menurut Effendi, sudah saatnya nasional mengambil alih. Perusahaan swasta juga kalau mampu tidak masalah. "Tapi jangan Pertamina," kata politisi PDIP ini menekankan.

"Tidak harus juga melibatkan Total lagi. Teknologinya tidak tinggi-tinggi amat kok. Nasional bisa," tegasnya.

Ladang Mahakam pertama kali ditemukan pada 1967. Blok tersebut dikelola 100% oleh Total E&P dan Inpex dengan masa konsesi 30 tahun. Pada 1997 kontrak Total E&P dan Inpex diperpanjang untuk 20 tahun dan berakhir pada 2017. Sahamnya tetap 100 persen dikuasai dua Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) itu.

Saat ini tengah berlangsung proses perundingan antara Pemerintah Republik Indonesia, Total E&P Indonesie dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan masa depan Blok Mahakam pasca 2017. Sampai sekarang, belum ada keputusan dari Pemerintah Republik Indonesia terkait masalah itu. 

"Jadi, posisi Total E&P Indonesie adalah menunggu keputusan terbaik yang akan diambil oleh Pemerintah RI. Dalam hal ini, Total E&P Indonesie terbuka bekerjasama dengan perusahaan minyak dan gas nasional untuk mengelola Blok Mahakam pasca 2017," ujar Kristanto Hartadi, Head Departement of Media Relations Total E&P Indonesie dalam keterangan tertulisnya yang diterima JurnalParlemen beberapa waktu lalu .

ia mengutarakan jumlah yang telah dieksploitasi sampai hari ini di Mahakam PSC mencapai 15,4 Tcf dan 1.386 juta barel minyak, dan kondensat atau sekitar 75% dari cadangan. Mengenai cadangan migas di Blok Mahakam yang masih ada saat ini, diperkirakan mencapai 5,8 Tcf. Bila dieksploitasi terus rata-rata dalam sehari 1.500-1.600 MMscfd, maka dalam setahun diproduksi rata-rata  0,5-0,6 Tcf. Sehingga, pasca 2017 akan tersisa sekitar 2 - 2,5 Tcf. 

Diposting 19-04-2013.

Dia dalam berita ini...

Effendi M.S. Simbolon

Anggota DPR-RI 2009-2014 DKI Jakarta III
Partai: PDIP