Komisi Pertahanan DPR memuji Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun ini. Selain bagus, Latgab ini juga memperlihatkan bahwa TNI memiliki efek deterence meski belum kuat bila dibandingkan dengan negara tetangga.

Selain memuji, anggota Komisi I Pertahanan dari Fraksi Hanura, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati juga mengatakan bahwa TNI harus selalu didukung dalam upaya menjada kedaulatan NKRI. Termasuk di dalamnya dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsisa).

"Dan hal yang paling penting adalah meningkatkan kesejahteraan, pengembangan SDM dan juga pendidikan perwira," kata Susaningtyas, yang berada di lokasi latihan di di Laut Jawa dan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Jumat, 3/5).

"Latgab ini berguna agar prajurit terlatih dan profesional," sambung Nuning, panggilan akrab Susaningtyas.

Latgab ini melibatkan 16.745 prajurit anggota TNI, yang berasal dari TNI Angkatan Laut, Darat dan Udara. Latgab ini juga melibatkan berbagai peralatan tempur. TNI AD menurunkan peralatan tempur 14 unit tank scorpion, lima unt tank stormer APC, dua unit tank Stomer Komando, 13 unit tank AMK, 21 pucuk meriam, 12 helikopter Mi-17, 12 halikopter Baeli dan tiga NBO-105.

Sementara itu, TNI AL mengerahkan 36 kapal perang (KRI), 17 unit tank amfibi BMP-3F, 33 BTR-50, 6 Kapa K-61, dua unit peluncur rudal multilaras RM-70/ Gran, 7 unit tank angkut personil Amfibi LVT-7A1, dua unit BVP-2, 3 pesawat NC 212 dan lima helicopter.

Sedangkan TNI AU menerjunkan peralatan tempur lima unit pesawat sukhoi SU 27/30, lima pesawat Hawk SPO, lima unit F-16, lima unit Hawk PBR, 11 unit pesawat C-130, dua pesawat B-737 intai, dua pesawat NC-212, dua unit CN-235, 1 unit CN-235 MPA dan dua unit helikopetr NAS332/Sa-330 serta empat unit helicopter EC-120 Colibri.