Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman memandang penting hubungan kemitraan antara Amerika Serikat (AS) dengan Indonesia. Terlebih lagi, mengingat kondisi perekonomian di Indonesia saat ini yang terus mengalami peningkatan serta diakui dunia internasional.
"Indonesia yang kuat akan bermanfaat bagi Amerika Serikat, tapi Indonesia yang lemah akan mengancam kepentingan Amerika di kawasan Asia Pasifik," ujarnya saat memberi ceramah kepada ratusan diplomat, pebisnis multinasional, serta tokoh-tokoh berpengaruh termasuk para mantan penasihat presiden Amerika Serikat dan staf Gedung Putih, dalam Open Forum yang diselenggarakan oleh USINDO di Washington DC, belum lama ini, seperti dikutip dalam rilis yang diterima Suara Karya.
Terlebih lagi, dengan ditandatanganinya perjanjian kerjasana bilateral yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Barack Obama pada November 2010 dapat menjadi payung hukum untuk meningkatkan kemitraan kedua negara.
Irman menilai, kemitraan Amerika Serikat dan Indonesia seharusnya tidak hanya sebatas pemberian bantuan, melainkan mampu mengedepankan aspek pemberdayaan.
"Sebab, hubungan kita sekarang bukan sekadar hubungan antara teman melainkan hubungan saling membutuhkan antara dua mitra sejajar," katanya.
Ke depannya, menurut Irman, pemberdayaan setiap daerah di Indonesia harus dijadikan prioritas dalam implementasi payung kerjasama AS-Indonesia. Dengan demikian, diharapkan semakin mendorong peningkatan daya saing Indonesia dalam persaingan global. "Kunci utama untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia adalah membekali rakyat dengan pendidikan dan keterampilan yang memadai," katanya.
